Bojonegoro (ANTARA News) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto menginstruksikan kepada jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintah kabupaten (pemkab) agar tetap masuk pada Sabtu dan Minggu untuk bersiaga menghadapi banjir Bengawan Solo.

"Jajaran PNS pemkab diinstruksikan tetap masuk kerja selama hari libur dengan mempertimbangan perkembangan kenaikan air Bengawan Solo bisa masuk siaga III-merah," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Bojonegoro Joko Lukito, di Bojonegoro, Jumat.

Selain itu, lanjut dia, jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD), camat juga kepala bagian (kabag) untuk tidak meninggalkan wilayah Bojonegoro selama siaga banjir.

"Semua SKPD sesuai tugas fungsinya masing-masing mempersiapkan peralatan dan mempersiapkan kebutuhan untuk ikut menangani banjir," kata dia menegaskan.

Sesuai data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) masih merangkak naik mencapai 14,90 meter (siaga II-kuning), pukul 14.00 WIB.

"Ketinggian air di TBS masih naik, kemungkinan masuk siaga III-merah (15,00 meter)," ucap Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro.

Sebab, lanjut dia, pada waktu bersamaan ketinggian air di Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi masih siaga III-merah dengan ketinggian 7,95 meter, meskipun mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 8,30 meter.

Di hilirnya Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya Lamongan, masing-masing 7,86 meter (II-kuning), 5,28 meter (II-kuning), 4,12 meter (II-kuning) dan 2,00 meter (I-hijau).

Laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan air banjir luapan Bengawan Solo, mulai merendam puluhan desa antara lain, di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Kota, Trucuk, dan kecamatan lainnya.

Genangan air, selain mulai merendam ratusan hektare tanaman padi, juga mulai merendam pemukiman warga. Sebagian petani di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu dan Dander, dan Kanor, terpaksa memanen paksa tanaman padinya akibat terendam air banjir.

"Warga di sini mulai mengamankan barang-barangnya bersiap-siap mengungsi, karena air mulai masuk rumah," kata seorang warga di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro Gunawan.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018