Kediri (ANTARA News) - Warga miskin di Kota Kediri, Jawa Timur, mendapatkan program bedah rumah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kediri, sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.

Kepala Baznas Kota Kediri Dawud Samsuri mengungkapkan bedah rumah merupakan bagian dari program yang dibuat oleh baznas untuk membantu warga miskin. Selama 2017, zakat yang telah terkumpul adalah Rp686 juta. Jumlah ini meningkat 27 persen ketimbang zakat yang telah dikumpulkan pada tahun sebelumnya.

"Kami berupaya keras membuat beragam program bermanfaat untuk masyarakat. Program yang dibuat itu untuk masyarakat yang kurang mampu di kota ini. Baznas telah melakukan beberapa program seperti bedah rumah dan santunan peduli duafa," katanya di Kediri, Sabtu.

Di Kota Kediri, warga yang dapat bantuan dalam program bedah rumah itu adalah Sumadji, warga Kelurahan Rejomulyo, kecamatan Kota Kediri. Rumah yang bersangkutan diperbaiki, sehingga lebih layak pakai. Kondisi rumahnya kini jauh lebih bagus ketimbang sebelumnya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga hadir secara langsung dalam kegiatan penyerahan kunci kepada Sumadji tersebut. Wali Kota juga memberikan apresiasi yang bagus dalam program bedah rumah dari Baznas Kota Kediri ini, karena dapat membantu meringankan beban bagi masyarakat yang tidak mampu di Kota Kediri.

Mas Abu, sapaan akrab Abdullah Abu Bakar menambahkan, Pemerintah Kota Kediri juga memiliki program bedah rumah seperti yang telah dilakukan oleh baznas tersebut. Namun, karena terbatasnya anggaran, belum semua rumah yang tidak layak huni diperbaiki.

"Pemkot memiliki program rumah tidak layak huni. Namun untuk yang belum terbantu bisa melalui program bedah rumah ini," ujarnya.

Wali Kota juga mendorong sepenuhnya agar masyarakat juga lebih gemar untuk infak dan sedekah. Untuk aparatur sipil negara (ASN), zakat mereka dimasukkan lewat Baznas Kediri, yang selanjutnya disalurkan untuk beragam kegiatan bermanfaat lainnya.

"Semoga ke depan infaq maupun Sedekah yang diproleh Baznas Kediri semakin meningkat, sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu," katanya berharap.

Sebelumnya, pada Januari 2018, Baznas Kediri telah memberikan zakat pada lebih dari 2.000 penerima yang semuanya warga Kota Kediri. Pemerintah juga berharap agar sistem keuangan baznas bisa dibuat aplikasi agar lebih baik lagi. Dengan itu, akan lebih mudah untuk bagi pengurus untuk memantau keuangan serta penyalurannya, termasuk memastikan yang sudah menerima dan belum.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018