London (ANTARA News) - Mendikbud Muhadjir Effendy, menyampaikan penghargaannya dan apresiasi kepada pengiat seni Indonesia khususnya dari kelompok gamelan yang berasal dari Inggris dalam acara temu masyarakat dan pengiat seni Indonesia di gedung KBRI London, Selasa

Dalam pertemuan yang dihadiri Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dan Sekjen Didik Suhardi serta Dubes RI di London, Dr Rizal Sukma, Mendikbud kagum karena banyak kelompok gamelan di Inggris.

Ia menyatakan akan memfasilitasi keinginan pengiat seni Indonesia untuk mendapatkan bimbingan yang lebih tinggi lagi dan bahkan mengirimkan gamelan.

Kehadiran Mendikbud Muhadjir Effendy, di Inggris selain menghadiri The Education World Forum yang berlangsung di London dan juga mengadakan pertemuan dengan Departemen Perdagangan untuk Perdagangan Internasional dan Cambridge Internasional, serta London College of Fashion dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan.

Mendikbud yang sehari sebelumnya menutup acara Festival Europalia Indonesia di Brusel itu mengakui kehadiran Indonesia dalam festival budaya tersebut telah berhasil meningkatkan citra Indonesia di Eropa dan diharapkannya akan berlanjut di masa datang. "Mempromosikan budaya Indonesia tidak berhenti di situ saja, dan kehadiran Indonesia di Europalia akan dapat mendorong masyarakat di Eropa mengetahui lebih banyak tentang Indonesia dan tentunya dengan berkunjung ke Indonesia," katanya.

Sebelumnya Dubes Dr Rizal Sukma menyampaikan keinginan untuk membentuk Rumah Budaya Indonesia dalam rangka memaksimalkan ruang yang ada di gedung KBRI yang baru untuk mempromosikan Indonesia di Inggris sebagai salah satu soft diplomacy Indonesia di Inggris.

Dalam acara temu masyarakat dan pengiat seni Indonesia itu juga hadir Prof Matthew Isaac Cohen dari Royal Holloway University of London, yang dikenal sebagai dalang dan pesinden asal Inggris Cathy Easburn, penari topeng MJ Coldiron, serta pimpinan gamelan Candra Gita Suara dari Plymouth serta Peter Smith dan anggota kelompok gamelan Siswa Sukra yang melakukan tur ke Jawa tahun lalu. Juga Aris Daryono yang mengajar gamelan di kalangan anak-anak SD di Inggris.

Peter Smith yang dikenal dengan Mas Parto, yang pernah penerima beasiswa Dharmasiswa tahun 1993 dan kini menjadi guru gamelan mengharapkan Mendikbud dapat mendatangkan guru gamelan yang bisa memberikan pelatihan dalam waktu lama. Ia juga menyampaikan apresiasinya dengan adanya dukungan dari KBRI London dalam menfasilitasi kegiatan yang dilakukannya.

Atase Pendidikan KBRI London, Prof Endang Aminuddin Aziz menyampaikan agenda besar yang akan dilaksanakan Atase Pendidikan KBRI London pada tahun 2018 adalah mengelar Forum para penerima beasiswa Dharma Siswa di Inggris yang jumlah nya cukup banyak.

Dalam acara temu masyarakat dan pengiat seni juga ditampilkan kesenian gamelan dari kelompok Siswa Sukra dan diakhiri dengan jamuan makan malam sajian dari Warung Windsor.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018