Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng media sosial buatan dalam negeri Oorth untuk menghimpun zakat yang dapat membantu memberdayakan kalangan dhuafa secara lebih luas.

"Medsos ini agar tidak hanya digunakan untuk mengobrol tapi digunakan juga untuk tolong menolong," kata Deputi Baznas Arifin Purwakananta dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat.

Dia menyoroti medsos saat ini justru kadang digunakan untuk menyebarkan berita bohong atau hoax. Maka dari itu, sudah saatnya para pengguna medsos untuk menggunakan akunnya guna menolong sesama menyalurkan donasi.

Sejatinya, kata dia, Baznas sudah sejak akhir 2016 menginginkan adanya proses pengumpulan donasi lewat medsos. Tetapi keinginan itu baru terlaksana pada awal 2018.

Dengan adanya kemitraan Baznas dan Oorth, lanjut dia, Baznas memiliki sejumlah platform pengumpulan donasi yang lebih banyak lagi dan dapat diakses masyarakat umum.

Secara ringkas, Arifin mengatakan kini Baznas memiliki tiga platform pengumpulan donasi di dunia maya di antaranya lewat laman web, e-commerce dan penggalangan dana lewat medsos.

Menurut dia, mimpi Baznas menjadi nyata dengan perluasan platform pengumpulan dana donasi sehingga dapat membantu para mustahik secara lebih luas.

"Mimpi gerakan zakat itu bukan kita bangun tidur untuk mendapatkan apa tapi bisa bantu siapa. Kami ingin jadi jembatan membantu orang lain. Ini adalah amil zaman now, dulu pakai onta sekarang sudah digital. Kami merasa dibantu Oorth untuk meringankan tugas Baznas. Kalau ini sukses, Baznas ikut sukses. Seluruh dunia juga agar bisa menggunakan," kata dia.

Chief Executive Officer (CEO) Oorth Krishna Adityangga mengatakan media sosial yang dikembangkannya digunakan untuk berkomunikasi, bersosial dan berinteraksi dengan banyak orang. Oorth juga memfasilitasi penggunanya untuk dapat berdonasi dengan cara yang lebih mudah dengan fitur Skypay.

Dia mengatakan pengguna Oorth mengalami pertumbuhan yang pesat sejak diluncurkan pada Oktober 2017. Terjadi lonjakan pengguna yang semula hanya ratusan pengguna per hari dan saat ini bisa 5-7 ribu pengguna dibanding sebelum 27 Februari 2017.

"Lonjakan itu di luar perkiraan kami sehingga sempat membuat server down. Oorth masih ada di platform Android saja jadi untuk iOS dan versi web belum ada. Nanti pada Maret 2018 akan diluncurkan Oorth di luar platform Android," kata dia. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018