...pertama panglima TNI sebelumnya mengatakan TNI memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi, baik di internal TNI atau pun dukungan dan kerja sama dengan KPK."
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons positif soal bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan menyiapkan personel yang diperlukan secara profesional bila diminta untuk melakukan pengawasan selama 24 jam bagi penyidik KPK.

"Kami membaca dan mendengar informasi dari Panglima TNI. Saya kira itu hal positif bagi KPK, ini akan direspons secara positif ke depan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Rabu.

Febri mengatakan KPK mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan jajarannya jika ada inisiatif pengamanan dan dukungan atas pemberantasan korupsi oleh KPK.

"Karena dua hal, pertama panglima TNI sebelumnya mengatakan TNI memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi, baik di internal TNI atau pun dukungan dan kerja sama dengan KPK," ucap Febri.

Kemudian, kata dia, KPK juga memiliki MoU atau Nota Kesepahaman dengan TNI dalam hal pemberian dukungan pemberantasan korupsi tersebut.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya menyiapkan personel yang diperlukan secara profesional bila diminta untuk melakukan pengawasan selama 24 jam bagi penyidik KPK.

"Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan, tinggal pelaksanaannya saja," kata Panglima TNI setelah Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendes PDTT dan Mabes TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

Ia tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI.

"Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan," ujar Gatot.

Salah satu penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras sepulang sholat subuh pada Selasa (11/4).

Terkait perkembangan Novel itu, Febri mengatakan bahwa Novel pada Rabu pagi sudah dibawa ke Singapura untuk perawatan yang intensif.

"Informasi yang kami terima sudah mulai dilakukan pemeriksaan dan diagnosa awal di Rumah Sakit di Singapura. Mohon maaf kami tidak bisa sampaikan informasi Rumah Sakit di Singapura tersebut," tuturnya.

Lebih lanjut, Febri menyampaikan KPK berharap bisa melakukan semaksimal mungkin untuk kesembuhan dari Novel Baswedan.

"Dan secara pararel kita koordinasi dengan pihak kepolisian. Seperti yang ditegaskan pimpinan KPK kemarin, penanganan kasus korupsi di KPK tetap ditangani semaksimal mungkin, karena itu adalah tugas yang harus dilakukan KPK," kata Febri.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017