Lhokseumawe (ANTARA News) - Petani di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, resah akibat gangguan gajah liar pada lahan pertanian di daerah setempat dalam beberapa waktu terakhir.

Kechik atau Kepala Desa Lubok Pusaka Jaharuddin, Senin mengatakan kawanan gajah liar jumlahnya belasan ekor tersebut kerap mengganggu tanaman di kebun seperti pinang, kelapa sawit, pisang dan tanaman lainnya.

Gangguan gajah liar terjadi di kawasan Dusun Sarah Raja dan Bina Baru, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.

Gangguan gajah liar mulai terasa sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan di mana gajah liar sempat mengobrak-abrik tanaman di kebun petani daerah tersebut.

Gajah sempat juga memasuki kawasan Dusun Sarah Raja dan Sarah Baru serta merusak tanaman pinang yang diperkirakan mencapai delapan hektare.

"Mendekati hari meugang atau jelang Ramadhan kemarin itu, sejumlah gajah liar memasuki Dusun Sarah Raja dan Dusun Bina Baru. Akibatnya sekitar delapan hektare lahan pinang warga rusak," kata Jaharudin.

Sedangkan upaya yang dilakukan oleh petani dalam mengatasi gangguan gajah liar tersebut antara lain dengan cara tradisional. Seperti menyalakan obor pada malam hari dan menggunakan meriam bambu.

Namun kondisi itu tidak berlangsung lama, karena belakangan ini diketahui, binatang berbelalai panjang itu kembali memasuki pemukiman warga, kata Jaharuddin.

Lanjutnya, kawanan gajah liar itu hanya singgah sebentar di pemukiman warga, lalu pergi masuk kembali kehutan. Meskipun, tidak ada korban, namun kondisi tersebut sangat meresahkan petani.

Selama ini, ketika gajah mengobrak-abrik kebun warga, petugas yang menangani soal gangguan gajah itu sering turun ke lapangan. Meskipun begitru, pihaknya sangat berharap peran dari pemerintah agar lebih maksimal lagi dalam penanganan terhadap gangguan salah satu binatang yang dilindungi tersebut, kata Jaharuddin. 

Pewarta: Mukhlis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016