Moskow (ANTARA News) - Panglima Angkatan Udara Rusia, Kolonel Jenderal Viktor Bondarev, telah memerintahkan mendaratkan (grounded) seluruh armada Sukhoi Su-27 Flanker mereka menyusul kecelakaan fatal berujung kematian pilot tim aerobatik Angkatan Udara Rusia, Vityassi Russkiyii (Russian Knights). 




Keputusan ini berlaku hingga penyebab pasti kecelakaan Sukhoi Su-27 Flanker itu ditemukan. Sampai saat ini, pemegang otoritas Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, penyebabnya adalah hal teknis. 




Kantor Berita Rusia, TASS, dikutip di Jakarta, Jumat malam, menyatakan, kecelakaan Sukhoi Su-27 Flanker itu terjadi saat pesawat terbang tempur andalan Rusia itu dalam proses kembali menuju pangkalan udaranya dalam misi pertunjukan aerobatik pada peresmian monumen penerbang di Desa Anushkini, di luar Moskow, pada Kamis kemarin (9/6). 




Enam pesawat tempur Sukhoi Su-27 Flanker itu terbang dalam formasi khas Vityassi Russkiyii  dan hanya lima yang kembali. 




Satu Sukhoi Su-27 Flanker yang jatuh dan menewaskan pilotnya itu ditemukan di hutan, beberapa kilometer di sekitar Desa Anushkino itu. 




Diketahui kemudian bahwa pilot tetap mencoba menguasai pesawat tempur itu dan menghindarkan diri jatuh di kawasan perumahan, sampai akhirnya jatuh dan pilot tidak sempat melontarkan diri lagi. 




Jane’s mencatat Rusia memiliki sekitar 200 unit Sukhoi Su-27 Flanker dan tipe yang sama diketahui sempat bermanuver barrell loop di atas pesawat pengamatan (reconnaisance) Angkatan Udara Amerika Serikat, RC-135, yang sedang dalam misi pengamatan di wilayah udara internasional, di Laut Baltik, beberapa waktu lalu.




Saat itu, jarak antara Sukhoi Su-27 Flanker Angkatan Udara Rusia dengan RC-135 Angkatan Udara Amerika Serikat itu cuma sekitar 25 kaki (sekitar delapan meter). 




TNI AU juga mengoperasikan Sukhoi Su-27 Flanker bersama Su-30 dan beberapa di antaranya telah harus dirawat menyeluruh karena struktur rangka pesawat terbangnya telah ada keretakan

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016