Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan 18 titik panas yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau, Rabu.

"Titik panas terbanyak terpantau di Bengkalis dan Siak masing-masing 10 titik dan lima titik. Selanjutnya di Meranti, Indragiri Hilir dan Pelalawan masing-masing satu titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Sugarin mengatakan keberadaan titik panas tidak hanya terpantau di Riau. Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 05.00 WIB, sejumlah titik panas terpantau di Sumatera Barat dan Aceh masing-masing dua dan tiga titik.

Lebih jauh, dari 18 titik panas yang terpantau di Riau, 12 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Titik api terbanyak terdeteksi di Bengkalis dengan delapan titik. Selanjutnya Siak tiga titik dan satu titik lainnya terpantau di Pelalawan," ujarnya.

Sementara itu, kondisi jarak pandang di sejumlah wilayah Riau terpantau normal meski dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan jumlah titik api. Pada pukul 07.00 WIB ini, jarak pandang terpantau berkisar antara 5-8 Kilometer.

Kepolisian Daerah Riau menyatakan seluas 222,5 hektar lahan yang tersebar di delapan kabupaten di daerah tersebut terbakar sepanjang awal 2016.

"Umumnya lahan yang terbakar adalah lahan gambut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo.

Ia menjelaskan bahwa tujuh daerah yang terbakar sepanjang 2016 itu adalah Bengkalis, Siak, Dumai, Pelalawan, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.

Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah dengan kebakaran lahan terluas yang mencapai 56 ha. Angka tersebut belum termasuk pada kebakaran yang terjadi di lahan hutan tanaman industri PT Satria Perkasa Agung yang diperkirakan mencapai 70 ha.

Selanjutnya, kebakaran lahan turut terjadi di Siak dan Pelalawan dengan luasan kebakaran masing-masing mencapai 53,5 ha dan 50 ha. Selain itu, kebakaran yang cukup luas juga terjadi di Dumai dan Rokan Hilir masing-masing 24 ha dan 34 ha.

Sementara itu, dua wilayah lainnya yakni Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu tercatat masing-masing dua ha lahan terbakar.

Lebih jauh, Guntur menjelaskan hingga kini jajaran Polda Riau telah menetapkan sebanyak sembilan tersangka pembakar lahan dari delapan laporan polisi.

Kesembilan tersangka itu masing-masing tiga tersangka asal Dumai, empat tersangka asal Rokan Hilir dan dua tersangka dari Indragiri Hulu. Namun, kesembilan tersangka itu belum termasuk empat tersangka lainnya yang baru saja ditetapkan oleh Polres Bengkalis.

Ia menjelaskan, Polda Riau telah mengerahkan kekuatan dari masing-masing Polres hingga jajaran Polsek guna memadamkan api. Sampai sekarang, ratusan personil diterjunkan ke lokasi lahan yang terbakar, dan diperkuat oleh personil TNI, BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan lainnya.

Pewarta: Fazar Muhardi & Angi Romadhoni
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016