Rencananya, penyidik akan menggelar rekonstruksi pada pekan depan, guna melihat dan menggambarkan peristiwa penembakan Aipda Sukardi.
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa petugas satuan pengamanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait peristiwa penembakan terhadap anggota Provost Direktorat Kepolisian Perairan Mabes Polri, Aipda (Anumerta) Sukardi.

"Saat ini, penyidik sudah memeriksa 14 orang saksi ditambah satu orang menjadi 15 orang, dan yang terakhir petugas keamanan KPK," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Kamis.

Rikwanto mengatakan saksi petugas satpam KPK tersebut berada cukup dekat di lokasi kejadian saat terjadi penembakan terhadap Sukardi.

Penyidik kepolisian membutuhkan keterangan petugas satpam KPK untuk menambah data dan informasi penyelidikan pelaku penembakan.

Rikwanto mengungkapkan polisi juga sedang menganalisa kamera pengitai (CCTV) milik KPK yang merekam peristiwa penembakan oleh orang tidak dikenal itu.

Sejauh ini, polisi telah menemukan tiga butir selongsong di lokasi kejadian dan proyektil pada tubuh korban saat dilakukan visum.

Rencananya, penyidik akan menggelar rekonstruksi pada pekan depan, guna melihat dan menggambarkan peristiwa penembakan Aipda Sukardi.

Rikwanto menuturkan Polri membentuk beberapa tim termasuk menelusuri dan menganalisa di lapangan, kemungkinan penembakan terkait pembunuhan murni atau aksi teror dari jaringan teroris.

Berdasarkan informasi sementara dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Rikwanto menyebutkan pelaku menggunakan senjata api jenis pistol dengan kaliber peluru ukuran 45 milimeter

"Namun spesifikasi teknis lagi dianalisa di Labfor, mudah-mudahan pekan depan sudah keluar," ucap Rikwanto.

Analisa sementara kamera pengintai dan keterangan saksi, Rikwanto menambahkan terdapat dua sepeda motor di belakang korban.

Satu sepeda motor menyalip, sedangkan satu sepeda motor lainnya yang ditumpangi dua orang tersebut memotong jalur korban dari arah kanan.

Pelaku yang dibonceng turun dari motor dan melepaskan tembakan, kemudian korban terjatuh.

Selanjutnya, pelaku yang mengendarai sepeda motor turun untuk mengambil senjata api milik korban.

"Dan motor satu lagi di depan mengawasi dari jauh untuk bersiap, jika ada kejadian tidak diinginkan pada kelompok mereka," ungkap Rikwanto.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013