Dumai, Riau (ANTARA News) - Ribuan buruh bongkar muat pelabuhan dan gudang di Kota Dumai, Riau, Rabu siang menutup ruas Jalan Datuk Laksamana dan akses menuju kantor Bea Cukai setempat.

Konsentrasi massa dimulai sekitar pukul 08.00 WIB yang datang dengan mengendarai sepeda motor dan puluhan truk kecil. Mereka memprotes tidak adanya aktivitas bongkar muat di pelabuhan Dumai.

Massa gabungan Serikat Buruh Kota Dumai (SBKD) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) ini bersorak dan menyuarakan yel-yel meminta penjelasan Bea Cukai Dumai mengenai alasan terhentinya aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

Dengan tidak adanya kapal importir yang memasukkan barang, mereka kini tidak lagi bisa bekerja dan menganggur. Akibatnya, mereka mangaku tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

"Kami tidak akan bergerak kalau belum ada kebijakan aktivitas dimulai, karena ini menyangkut kebutuhan makan hidup anak istri di rumah," kata Syaiful Azhar, penanggungjawab aksi dalam orasinya.

Aksi mereka bisa diredam setelah Kepala Bea Cukai Dumai Dwijo Muryono mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya mengizinkan kembali aktivitas bongkar muat di pelabuhan sesuai dengan kebijakan kepala kantor sebelumnya.

"Setelah kami berkoordinasi dengan semua pihak, maka diputuskan melanjutkan kebijakan kepala kantor yang lama, dan besok pekerjaan sudah bisa berlangsung," ungkap Dwijo dalam orasinya.

Unjukrasa ribuan buruh itu dikawal ratusan aparat keamanan dari kepolisian dibantu personel TNI yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Ristiawan Bulkaini dan Dandim 0303 Dumai-Bengkalis Letkol (Inf) Sukirman.

(*)

Pewarta: Oleh Abdul Razak
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013