Buleleng (ANTARA) - Senat Akademik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa Timur, melakukan studi banding pendirian fakultas kedokteran ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali.

"Kami berkunjung ke Undiksha karena (Undiksha) menjadi perguruan tinggi yang sukses membuka Program Studi Kedokteran dan konsisten menjalankannya dengan baik," kata Ketua Senat Akademik ITS, Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc dalam keterangannya yang diterima Antara di Singaraja, Jumat.

Ia mengatakan pengalaman Undiksha yang notabene merupakan perguruan tinggi besar di Pulau Dewata, khususnya terkait pendirian fakultas kedokteran diharapkan dapat diadopsi dan diadaptasikan untuk diaplikasikan nanti di ITS.

"Karena saat ini kami di ITS sedang bersiap untuk membuka fakultas kedokteran. Jadi ini semacam studi banding atau studi komparasi. Jadi kami belajar dari apa yang sudah dilakukan disini untuk nanti bisa kami adopsi dan adaptasi untuk pembangunan ITS ke depan," kata dia.

Baca juga: ITS naik 50 peringkat kampus terbaik dunia versi Webometrics

Baca juga: Puluhan prodi ITS raih akreditasi internasional ASIIN


Ketua Senat Undiksha Prof. Sudiana mengaku bangga dikunjungi oleh salah satu perguruan tinggi besar dan terkenal di Indonesia ini.

Menurutnya, kolaborasi dalam pengembangan institusi sangat penting dilakukan, termasuk dalam berbagi informasi pendirian program studi kedokteran yang syaratnya sangat ketat.

"Dalam pembukaan Prodi Kedokteran ini memang diperlukan persiapan yang jauh lebih matang dibandingkan mengajukan usulan prodi yang lainnya, karena ini sangat ketat sekali persyaratannya dan itu melibatkan banyak lembaga, tidak hanya Kemendikbudristekdikti, tapi juga dengan yang lain,” ungkap dia.

Ketua Senat yang pernah menjabat sebagai Rektor Undiksha dua periode ini berharap langkah ITS untuk mendirikan Fakultas Kedokteran dapat tercapai. Ditegaskan, Undiksha siap untuk berbagi informasi di luar pertemuan ini.

"Mudah-mudahan apa yang menjadi tujuan kunjungan Senat Akademik ITS ini bisa tercapai dengan kami memberikan informasi terkait pengusulan Fakultas Kedokteran dan sambil jalan nanti akan kita komunikasikan," ujar dia.

Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. Jampel memberikan apresiasi atas dijadikannya Undiksha sebagai tempat studi komparasi.

Ia menyebutkan pendirian fakultas kedokteran tidak hanya cukup didukung dengan kesiapan Sumber Daya Manusia, tetapi juga dari segi sarana prasarana dan dukungan dari stakeholder terkait.

Melihat perkembangannya yang sangat luar biasa, ITS diyakini sudah dapat memenuhi hal tersebut.

"Di sini saya lihat usulan dari Rektor ITS sudah disetujui oleh Senat Akademiknya. Harus jalan itu. Maka dengan kita berbagi mereka mendapatkan ilmu dari Undiksha, semoga Prodi Kedokteran yang dibuka ITS dapat berjalan baik dan mungkin bisa lebih baik dari Undiksha,” kata dia.

Kunjungan ITS ini, kata Prof. Jampel sekaligus sebagai motivasi bagi Undiksha untuk terus meningkatkan kualitas Fakultas Kedokteran maupun dalam mewujudkan Undiksha sebagai trendsetter dan international reputable university.

Pada pertemuan ini, diisi paparan oleh oleh tim penyusun proposal Prodi Kedokteran Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Muderawan, M.S., dan Koorprodi Kedokteran, Dr. dr. Made Kurnia Widiastuti Giri, S.Ked.,M.Kes. Materinya berkaitan dengan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pengusulan Fakultas Kedokteran dan gambaran umum tentang kurikulum.*

Baca juga: Muswil pilih Wali Kota Surabaya jadi Ketua IKA ITS Jatim 2023-2027

Baca juga: Pemkot Surabaya-IKA ITS siapkan digitalisasi seluruh perangkat daerah

Pewarta: IMBA Purnomo/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023