Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan kawasan wisata Darajat di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat perlu dikaji untuk mengetahui apakah masuk risiko gempa dari aktivitas Sesar Garsela atau tidak.

"Saya enggak tahu kawasan wisata terlewati enggak, terlewati langsung enggak? Karena kayak di Cianjur yang itu hanya ada satu garis. Nah, itu apakah garis di situ (tempat wisata) atau gimana," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Jumat, saat ditanya terkait ancaman bahaya gempa aktivitas Sesar Garsela di kawasan Darajat tempat wisata pemandian air di pegunungan Kecamatan Pasirwangi.

Ia menuturkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 yang terjadi, Rabu (1/2) malam, menyebabkan kerusakan bangunan rumah warga di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.

Ancaman bencana di daerah itu, kata Helmi, sudah disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa Garut memiliki potensi gempa aktivitas Sesar Garsela yang ujungnya sampai ke wilayah Kecamatan Pasirwangi.

Baca juga: Wabup Garut sebut 495 rumah rusak akibat gempa Sesar Garsela

Baca juga: Gubernur Jawa Barat sebut BPBD Garut masih data korban gempa


"Bahwa Garut yang potensinya itu adalah Sesar Garsela. Sesar Garsela itu ujungnya Pasirwangi," katanya.

Daerah Pasirwangi, kata dia, dilaporkan sudah beberapa kali terjadi gempa aktivitas Sesar Garsela, untuk itu menjadi perhatian pemerintah melakukan mitigasi bencana kepada masyarakat.

Termasuk di daerah Pasirwangi itu, kata dia, harus diketahui juga di titik mana saja yang menjadi garis aktivitas Sesar Garsela itu, apakah garisnya berada di kawasan wisata Darajat atau tidak, karena Kecamatan Pasirwangi cukup luas.

"Termasuk kita ingin mendeteksi kira-kira sebelah mana ini sesar yang di Pasirwangi itu, mungkin dari kejadian ini (gempa bumi) bisa terlihat," katanya.

Ia menyampaikan adanya potensi bencana itu tentu pemerintah harus mempersiapkan diri dengan melakukan langkah mitigasi bencana alam gempa, maupun potensi bencana lainnya seperti longsor.

Khususnya di Kecamatan Pasirwangi, kata dia, harus meningkatkan kewaspadaan salah satunya dengan membentuk Desa Siaga Bencana sebagai kesiapan warga terhadap ancaman gempa, maupun bencana lainnya.

"Tetap kita antisipasi, bagaimana kita siapkan Desa Siaga Bencana," katanya.

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,3 itu dilaporkan merusak 495 rumah warga dan delapan bangunan sekolah di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.

Bencana itu hanya menimbulkan kerugian materi akibat bangunan rusak, sedangkan korban jiwa tidak ada.*

Baca juga: BPBD Garut sebut gempa Sesar Garsela sudah diwaspadai sebelumnya

Baca juga: BPBD: Gempa Sesar Garsela di Garut sebabkan kerusakan rumah warga

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023