pilot project ini berlangsung selama satu tahun
Jakarta (ANTARA) -
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menilai program telementoring dengan model ECHO (Extension of Community Healthcare Outcomes) dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan kejadian kanker di Indonesia.

"Telementoring dengan model ECHO ini bisa menjadi upaya kita mempercepat perluasan pemahaman tentang kanker payudara dalam upaya bersama untuk menekan kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia," ujar Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dalam diskusi daring "Mencapai Luaran Pelayanan Kanker Nasional: Best Practice dan Peta Jalan untuk Telementoring ECHO" yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan, masih sangat diperlukan pelatihan untuk tenaga kesehatan, kader kesehatan dan perempuan awam tentang program edukasi skrining dan deteksi dini kanker payudara.

Dengan luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduk yang begitu besar, lanjut dia, maka perlu dilakukan terobosan dengan melibatkan berbagai pihak untuk memahami dan melakukan edukasi skrining dan deteksi dini kanker payudara secara tepat dan berkelanjutan.

"YKPI melihat ada satu peluang untuk merealisasikan keinginan tersebut, yakni melalui program telementoring dengan Model ECHO," tuturnya.

Baca juga: Kemenkes: Telementoring ECHO upaya preventif dan promotif kanker
Baca juga: Telementoring ECHO diperluas demi tingkatkan tata laksana kanker anak

Oleh karena itu, Linda mengatakan, sejak Februari 2022 dalam Rangka Hari Kanker se-Dunia, YKPI meluncurkan proyek percontohan berjudul "Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Payudara, Deteksi Dini Kanker Payudara, SADARI, SADANIS dan Tatanan Sistem Rujukannya".

"Dalam proyek percontohan itu, kami menggandeng Komunitas Peduli Kanker Payudara (KPKP) Kabupaten Tangerang," katanya.

Ia mengatakan proyek percontohan itu merupakan perluasan dari ECHO Rumah Sakit Kanker Dharmais. Peserta dalam proyek percontohan sebanyak 100 orang dari Puskesmas Kelapa Dua, Puskemas Curug dan RSUD Kab. Tangerang.

Baca juga: YKPI luncurkan telementoring ECHO tingkatkan deteksi dini kanker
Baca juga: Penanganan kanker perlu kolaborasi komprehensif

Linda mengemukakan, tujuan proyek percontohan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para tenaga kesehatan, kader kesehatan dan masyarakat perempuan di Kabupaten Tangerang untuk melaksanakan deteksi dini kanker payudara, SADARI (periksa payudara sendiri), SADANIS (periksa payudara klinis), dan tatanan sistem rujukannya melalui telementoring dan pelatihan terstruktur.

"Pilot project ini berlangsung selama satu tahun dan dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahapan konsolidasi dan persiapan, tahapan pelatihan dan tahapan monitoring dan evaluasi," katanya.

Ia menyampaikan, YKPI sebagai organisasi nirlaba mitra pemerintah, pihaknya terus berupaya menekan kasus baru kanker payudara stadium lanjut di Indonesia.

"Oleh karena itu program YKPI diprioritaskan kepada program promotif dan preventif, antara lain yaitu sosialisasi dan edukasi tentang kanker payudara, pemeriksaan deteksi dini melalui unit mobil mamografi, praktik SADARI, berbagai pelatihan-pelatihan, pendampingan kepada pasien kanker payudara serta mengelola rumah singgah YKPI, dan lain-lain," paparnya.

Baca juga: "Telementoring ECHO" solusi tingkatkan pelayanan kanker di daerah
Baca juga: MSD dan YKI luncurkan kampanye tingkatkan kesadaran tentang kanker

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022