Jakarta (ANTARA) - Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI) menyampaikan bahwa terumbu karang menjadi spesies penting dalam mengatasi pemanasan global.

"Terumbu karang menjadi spesies penting yang ikut berkontribusi dalam menyerap rantai karbon yang ada di laut. Oleh karena itu, mengapa terumbu karang merupakan faktor penting dalam mengatasi pemanasan global," ujar Divisi Sains dan Teknologi Yayasan TERANGI, Fakhrurrozi dalam webinar "Terumbu Karang dan Perannya Terhadap Perubahan Iklim" yang diselenggarakan Yayasan EcoNusa di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan lautan berperan menangkap karbon dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar. Kemampuan air laut menyerap karbon akan berkurang jika ekosistem laut banyak mengalami kerusakan seperti rusaknya terumbu karang.

"Maka dari itu terumbu karang memiliki manfaat ekologi yang sangat penting buat lingkungan," tuturnya.

Baca juga: YKAN harap terumbu karang rusak diperbaiki melalui dana asuransi

Ia menambahkan jika terumbu karang mengalami kerusakan, secara perlahan-lahan ekosistem laut juga akan terancam kelangsungan hidupnya.

Ia menyebutkan salah satu perannya dalam ekosistem laut, terumbu karang mampu menyediakan habitat bagi biota-biota laut untuk mencari makan hingga berkembang biak.

Selain itu, lanjut dia, dengan struktur tubuhnya yang kompleks dan kokoh, terumbu karang juga mampu melindungi wilayah pantai dan mengurangi dampak erosi dari gelombang laut.

Fakhrurrozi mengatakan kematian terumbu karang akan mengurangi struktur kompleksitas dan keanekaragaman hayati dari sistem terumbu. "Kebergantungan organisme laut pada ekosistem terumbu pun berkurang, sehingga dapat mereduksi fungsi ekosistem sebagai penghasil makanan, perlindungan pantai hingga sumber pendapatan warga," katanya.

Dalam kesempatan sama, Tim Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Hendra Nurcahyo mengatakan pemerintah memiliki sembilan strategi untuk mengelola atau menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang.

Baca juga: PLN transplantasi terumbu karang pakai listrik arus lemah

Pertama, katanya, memberdayakan masyarakat pesisir secara langsung maupun tidak langsung. Kedua, mengurangi laju degradasi terumbu karang. Ketiga, mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem potensi, tata ruang wilayah, pemanfaatan, status hukum dan kearifan masyarakat pesisir.

Keempat, merumuskan dan mengkoordinasikan program-program instansi pemerintah pusat, daerah maupun lapisan masyarakat lainnya yang diperlukan dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat.

Kelima, menciptakan dan memperkuat komitmen, kapasitas kapabilitas pihak-pihak pelaksana pengelolaan terumbu karang. Strategi keenam, mengembangkan, menjaga serta meningkatkan dukungan masyarakat luas dalam upaya pengelolaan terumbu karang secara nasional.

"Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat mengenai arti penting nilai ekonomis dan ekologis dari ekosistem terumbu karang," papar Hendra Nurcahyo.

Untuk strategi ketujuh, lanjut dia, menyempurnakan berbagai peraturan perundangan serta mendefinisikan kembali kriteria keberhasilan pembangunan suatu wilayah agar lebih relevan dengan upaya pelestarian lingkungan ekosistem terumbu karang.

Sedangkan strategi kedelapan, meningkatkan dan memperkuat kemitraan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan dalam rangka pemanfaatan sumber daya terumbu karang secara berkelanjutan.

Baca juga: Pakar IPB jelaskan berbagai upaya transplantasi terumbu karang

Baca juga: Menparekraf dukung restorasi terumbu karang untuk pulihkan ekonomi


Sementara strategi kesembilan, meningkatkan dan mempertegas komitmen pemerintah pusat, daerah dan masyarakat serta mencari dukungan lembaga, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri untuk penyediaan dana dalam mengelola ekosistem terumbu karang.

"Sembilan strategi yang dilakukan itu terkait dengan pengelolaan ekosistem terumbu karang agar tetap lestari," ucapnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021