Dalam pameran ini Indonesia menampilkan ukiran kayu dan batu, dekorasi rumah, aromaterapi seperti resin dan lilin, serta kerajinan dari bambu dan rotan. Dengan memiliki kualitas yang baik, produk-produk tersebut berhasil menarik perhatian dan minat b
Jakarta (ANTARA) - Produk kerajinan dan dekorasi rumah Indonesia diserbu buyer pada pameran produk kerajinan dan rumah HOMI 2021 di Milan, Italia, hingga membukukan potensi transaksi sekitar Rp2,6 miliar dengan jumlah kontak buyer potensial mencapai 50 perusahaan.

“Dalam pameran ini Indonesia menampilkan ukiran kayu dan batu, dekorasi rumah, aromaterapi seperti resin dan lilin, serta kerajinan dari bambu dan rotan. Dengan memiliki kualitas yang baik, produk-produk tersebut berhasil menarik perhatian dan minat buyer yang hadir,” jelas Atase Perdagangan Roma Silvi Charlote Sumanti lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Sabtu.

Keikutsertaan Indonesia di HOMI 2021 yang berlangsung pada 5-8 September 2021 merupakan sinergi Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan bekerja sama dengan Atase Perdagangan Roma dengan menggandeng distributor dekorasi rumah terkemuka Italia Aladdin Srl.

Baca juga: Dari topeng karakter, kerajinan khas Kediri yang menembus mancanegara

HOMI merupakan pameran internasional di bidang kerajinan dan dekorasi rumah di Italia yang melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari produsen hingga pelaku distribusi. Pada penyelenggaraannya kali ini, HOMI 2021 menampilkan 300 peserta yang berasal dari 22 negara.

Pendiri Aladdin Srl Massimo Vento mengatakan puas dengan hasil pameran ini. Produk Indonesia yang merupakan produk yang indah dan unik serta jarang ditemukan di Italia, membuatnya sangat diminati dan diapresiasi di Italia.

“Minat pasar pada produk kerajinan akar dan kayu teak amat besar. Kami tetap mendapat banyak permintaan meskipun ada beberapa kendala terkait pengiriman,” ungkap Massimo.

Kepala ITPC Milan Sri Bimo Adhi Yudhono menjelaskan, setelah terhambat pandemi COVID-19 dan penguncian ketat yang ditindaklanjuti vaksinasi besar-besaran, ekonomi Italia kini kembali berdenyut. Hal ini harus dimanfaatkan Indonesia untuk meraih pasar sebagai salah satu negara penghasil kerajinan berkualitas tinggi.

“Terlebih, saat ini pemerintah Italia memberikan potongan harga bagi mereka yang membangun atau membeli rumah. Sehingga, membuat peluang sektor dekorasi rumah semakin besar,” imbuh Bimo.

Baca juga: Pemkot Depok fasilitasi pemasaran produk kerajinan ke Eropa

Tren 2021 dalam bidang desain interior adalah produk ramah lingkungan serta produk yang berkelanjutan. Produk Indonesia memiliki dua karakter tersebut karena terbuat dari bahan alami dan bukan dari bahan buatan atau produk industri kimia.

Tahun ini, animo masyarakat terhadap furnitur dan produk untuk beranda, teras, dan pekarangan rumah meningkat tajam karena masih banyak masyarakat yang harus bekerja dari rumah.

“Sejak pandemi, kehidupan masyarakat Italia banyak berubah. Mereka tidak lagi bekerja di kantor atau di perusahaan, namun bekerja dari rumah dan banyak yang memutuskan untuk mengubah rumahnya menjadi ruang kerja,” pungkas Bimo.

Total perdagangan Indonesia-Italia pada periode Januari-Juli 2021 sebesar 2,40 miliar dolar AS atau meningkat 31,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Italia sebesar 1,39 miliar dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Italia sebesar 1,01 miliar dolar AS.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021