... setelah ditangkap, muncul kesulitan (persoalan). Ini jelas melanggar kedaulatan namun tanggapan instansi justru berbeda, hampir tidak ada yang menangani, hampir (tidak ada yang proses)...
Makassar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengingatkan kasus pelanggaran dua kapal tanker di perairan Indonesia sebagai momentum memperkuat koordinasi dan sinergitas antar lembaga dan instansi terkait.

Mahfud MD mengatakan itu saat menghadiri simulasi penanganan pesawat asing setelah pemaksaan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Baca juga: Menkopolhukam: Simulasi pesawat asing hindari tumpang-tindih

"Saya beri catatan, beberapa waktu lalu ada dua kapal tanker besar dari Panama dan Iran. Kapal ini berjejer dan saling tukar-menukar minyak di wilayah (perairan) teritorial kita," katanya.

"Namun setelah ditangkap, muncul kesulitan (persoalan). Ini jelas melanggar kedaulatan namun tanggapan instansi justru berbeda, hampir tidak ada yang menangani, hampir (tidak ada yang proses)," lanjut dia.

Baca juga: Dua kapal tanker asing diduga langgar alur pelayaran Indonesia

Ia menceritakan, setelah kapal ditangkap, ada instansi yang bilang hal itu masuk protokol internasional, maka sebaiknya dikembalikan ke negara asalnya dan disanksi oleh pemerintahnya sendiri

Selain itu, sambung dia, ada juga yang bilang tidak ada bukti sehingga persoalan itu hampir tidak ada yang menangani.

Baca juga: Bakamla lanjutkan penyidikan pelanggaran kapal tanker Iran dan Panama

"Itulah sehingga kita perlu koordinasi seperti yang akan kita lakukan saat ini (simulasi pesawat asing setelah pemaksaan mendarat) agar tidak terjadi hal-hal yang seperti itu (kasus tanker)," ujarnya.

"Jadi koordinasi yang dilakukan Angkatan Udara hari ini bisa menjadi contoh bagi setiap institusi," katanya.

Baca juga: Ketika dua super tanker asing memasuki perairan Indonesia

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021