Batam (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Singapura menggelar halal bihalal Idul Fitri 1442 Hijriah secara virtual di tengah-tengah pandemi COVID-19, Kamis.

Ini adalah tahun kedua masyarakat Indonesia di Negara Singa harus melaksanakan Lebaran tanpa bisa bertemu langsung sanak keluarga di Tanah Air.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo menyatakan meminta seluruh WNI di negara setempat menerima kenyataan ini, karena semua orang harus mengutamakan kehidupan.

Baca juga: Idul Fitri, petugas COVID-19 perbatasan di Riau disapa virtual

"Kita memang harus tetap berjarak dalam Idul Fitri kali ini karena COVID-19 terus bermutasi dan mutasinya lebih berbahaya," kata dia.

Ia melanjutkan, kebijakan pemerintah melarang perjalanan mudik mulai 6 hingga 17 Mei bukan untuk melarang warga bersilaturahmi, tetapi demi mengutamakan kehidupan masyarakat agar tidak sampai tertular mutasi COVID-19.

Menurut Dubes Tommy, puasa selama satu bulan penuh mengajarkan Muslim taat dan menjaga disiplin.

Setelah Ramadhan selesai, nilai itu harus bisa dipertahankan, termasuk dengan tetap menjaga disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar paparan COVID-19.

"Alhamdulillah, di tengah pandemi, dengan kekuatan teknologi kita tetap bisa saling menyapa, saling melihat, saling bersilaturahmi, dan saling memaafkan," kata DUbes.

Baca juga: Wali Kota Surabaya gelar griya virtual dengan cara unik

Halal bilahal virtual dilaksanakan menggunakan platform Zoom dan "Live Facebook" KBRI Singapura. Pihak KBRI juga mengundang Aa Hadi dari Jakarta untuk mengisi tausiah.

Dalam ceramahnya, Ustad Aa Hadi menyatakan untuk menjadi orang yang bertakwa, harus memiliki kerendahan hati agar dapat memaafkan.

"Saat ini yang paling kita butuhkan selain iman, adalah kesehatan. Untuk menjaga kesehatan, hati kita harus bebas dari rasa benci, rasa marah, dan rasa dendam, karena kalau tidak akan membuat imun kita menurun sehingga kita mudah tertular COVID-19," kata dia.

Muslim juga harus bersyukur, termasuk bisa merayakan Idul Fitri, meski silaturahmi hanya bisa dilakukan melalui konferensi video.

Sementara itu, dalam sesi saling menyapa, sejumlah WNI terutama para pekerja migran menyatakan rasa haru dan rindu pada Tanah Air.

Dubes Suryo Pratomo memberikan apresiasi pada WNI yang mengikuti anjuran Pemerintah Indonesia tidak melakukan tradisi mudik lebaran.

Sehari sebelumnya, KBRI Singapura juga menggelar acara takbir bersama yang juga diadakan secara virtual melalui Live Facebook KBRI Singapura, yang disaksikan sekitar 4.500 orang.

Baca juga: Dubes Desra serukan dukungan untuk Palestina dalam takbiran virtual
Baca juga: Mereka yang berlebaran di perantauan jauh dari keluarga

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021