Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita Kamis (29/4), humaniora kemarin yang masih menarik untuk disimak, mulai dari rumah angker untuk karantina pemudik hingga makna Nuzulul Quran.
 

Berikut berita-berita tersebut :
 

Satu desa di Boyolali siapkan rumah angker untuk karantina pemudik
 

Pemerintah Desa Sidomulyo di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengkarantina warga yang nekat mudik dari perantauan menjelang Lebaran tahun ini.
 

Rumah kosong di kawasan sendang Dukuh Piji, Desa Sidomulyo, yang disiapkan sebagai tempat karantina pemudik layak guna namun menurut warga setempat area rumah itu tergolong angker, banyak hantunya.
 

Dampingi Presiden, Mensos beri santunan ke ahli waris KRI Nanggala 402
 

Menteri Sosial Tri Rismaharini mendampingi Presiden RI Joko Widodo berikan santunan kematian kepada 51 ahli waris awak KRI Nanggala 402 di Surabaya, Kamis.
 

Santunan yang diberikan kepada 51 ahli waris dengan nilai masing-masing Rp15 juta, juga bantuan pendukung pemenuhan kebutuhan dasar untuk anak dan bayi dalam kandungan yang ditinggalkan masing-masing Rp100 juta.
 

Kemendikbudristek ingatkan masyarakat tidak tergiur PTS abal-abal

​​​​​
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengingatkan masyarakat tidak tergiur dengan perguruan tinggi swasta (PTS) yang tidak bertanggung jawab atau abal-abal.
 

"Kami minta masyarakat tidak tergiur oleh perguruan tinggi yang kurang bertanggung jawab. Mas menteri baru saja melakukan komunikasi dengan seluruh LLDikti di seluruh Indonesia mulai dari Aceh sampai dengan Papua, yang menyatakan bahwa kualitas pendidikan dan layanan kita kepada mahasiswa adalah nomor satu," ujar Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwadani dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.

IBI: Kental manis masih banyak diberikan sebagai minuman balita

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan Eni Rohaeni mengatakan kental manis masih banyak diberikan orang tua sebagai minuman susu untuk balita.
 

“Salah satu kesalahan pengasuhan anak yang jarang disadari masyarakat adalah konsumsi kental manis pada balita. Kental manis masih banyak diberikan oleh orang tua sebagai minuman susu untuk balita,” ujar Eni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
 

PBNU: Maknai Nuzulul Quran dengan melahirkan gagasan yang mencerahkan
 

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Mahbub Maafi mengatakan bahwa dalam memaknai Nuzulul Quran penting bagi seorang Muslim untuk melahirkan gagasan-gagasan baru yang mencerahkan peradaban.

"Menurut saya penting untuk mengambil pelajaran. Kita sebagai seorang Muslim harus berusaha untuk menghadirkan gagasan-gagasan baru yang mencerahkan bagi peradaban umat manusia," kata Mahbub Maafi saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021