Program kampung iklim sudah membawa banyak perubahan untuk Kota Tangerang, terutama mengurangi potensi banjir
Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang pada tahun ini menargetkan membentuk kampung iklim di 115 rukun warga (RW) sebagai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatkan pemahaman terkait dengan perubahan iklim dan dampaknya.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah di Tangerang, Kamis, mengatakan kampung iklim adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dibutuhkan terkait dengan penanganan lingkungan hidup di perkotaan.

"Kampung iklim dirasa sangat sesuai dengan perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa kota. Misalnya, banjir dan genangan melalui pembuatan biopori dan sumur resapan. RW yang sudah berjalan program kampung iklim harus bisa menularkan ke yang lain untuk ikut berpartisipasi," katanya saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Program Kampung Iklim Tingkat Kota Tangerang yang berlangsung secara daring.

Dengan tantangan yang dihadapi, kata dia, saat ini masyarakat di sejumlah wilayah sudah mampu melakukan pengelolaan sampah dan lingkungan dengan cukup baik melalui pemanfaatan program kampung iklim.

"Program kampung iklim akan terus diperbanyak di Kota Tangerang," ujarnya.

Baca juga: Menteri LHK apresiasi penerapan kampung iklim Kota Tangerang

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian mengatakan pihaknya menargetkan pembinaan terkait dengan program kampung iklim di daerah itu dalam kurun waktu lima tahun di 500 RW.

"Untuk tahun 2021 saja, targetnya sebanyak 115 RW akan dibina," katanya.

Ia menambahkan kegiatan sosialisasi itu upaya Pemerintah Kota Tangerang bersama seluruh inisiator menyamakan persepsi untuk mengimplementasikan indikator kampung iklim.

Pada tahun ini, DLH akan membentuk atau menambah 115 kampung iklim untuk melengkapi 125 kampung iklim yang sudah ada. DLH juga akan mengirim 12 kampung iklim di Kota Tangerang untuk mengikuti lomba kampung iklim tingkat nasional.

Selain itu, Tihar berharap, seluruh calon inisiator dapat terdorong untuk melaksanakan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat untuk menghadapi perubahan ikim serta memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan efek gas rumah kaca.

“Program kampung iklim sudah membawa banyak perubahan untuk Kota Tangerang, terutama mengurangi potensi banjir. Maka, saya harap masyarakat bisa memperkuat indikator kampung iklim, mulai dari membuat lubang biopori, banyak menanam pohon, pemahaman air, pemahaman lahan perkarangan, hingga pengelolaan sampah sehingga Kota Tangerang kian hijau dan berprestasi,” katanya.

Baca juga: Dua RW di Cipondoh terima penghargaan kampung Proklim tingkat Nasional
Baca juga: Landak raih penghargaan dari KLHK untuk kampung iklim
Baca juga: Pemkab Pati terima penghargaan program kampung iklim

 

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021