Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan warga yang tinggal di area bahaya letusan Gunung Merapi sudah mengungsi terkait dengan adanya peningkatan aktivitas, berupa guguran awan panas dan hujan abu vulkanik.

"Kebetulan saya dilaporin setiap hari, dapat report terus oleh kawan-kawan dan sampai hari ini masih terkendali dan di tempat-tempat pengungsian selalu stand by terus," katanya di Semarang, Rabu.

Ganjar meminta BPBD di daerah yang mengelilingi Gunung Merapi untuk terus memastikan kondisi pengungsi dan tempat pengungsiannya disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Orang nomor satu di Pemprov  Jateng itu meyakini warga di lereng Gunung Merapi sudah paham dan akan ikut instruksi BPBD terkait peningkatan aktivitas.

"(Instruksinya) sama, karena mereka sudah terlatih, sudah tahu, ikuti seluruhnya perintah dari BPBD," ujarnya.

Baca juga: Awan panas guguran Merapi meluncur sejauh 3.000 meter

BPBD juga diminta mengambil data keilmuan dari vulkanologis terkait dengan perkembangan aktivitas Gunung Merapi, kemudian menyampaikan data tersebut kepada masyarakat agar yang bersangkutan juga memahami.

Baca juga: Merapi erupsi akibatkan hujan abu di Boyolali

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan Gunung Merapi mulai memasuki fase erupsi 2021.

Baca juga: Tetap diminta waspada, warga Merapi di Kabupaten Magelang

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan bahwa Gunung Merapi telah memasuki fase awal erupsi sejak 31 Desember 2020 yang ditandai munculnya api diam hingga fenomena guguran lava pijar dari puncak yang terlihat pertama kali pada 4 Januari 2021 malam.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021