Vatikan (ANTARA) - Paus Fransiskus, yang dijadwalkan pada Maret mengunjungi Irak, pada Kamis (21/1) mengutuk serangan ganda bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 32 orang di pasar Baghdad sebagai "tindakan brutal yang tidak masuk akal".

Dalam pesan yang dikirim atas namanya kepada presiden Irak, Paus Fransiskus tidak memberikan indikasi apakah pengeboman itu akan memengaruhi perjalanan yang direncanakan.

Lebih dari 100 orang terluka dalam serangan di Baghdad itu.

"Dalam menyesalkan tindakan brutal yang tidak masuk akal ini, beliau (Paus Fransiskus) berdoa untuk para korban yang meninggal dan keluarga mereka, untuk yang terluka dan untuk personel darurat yang bertugas," kata pesan itu.

Pesan itu juga menyebutkan bahwa Paus berharap Irak dapat terus bekerja untuk mengatasi kekerasan dengan "persaudaraan, solidaritas dan perdamaian."

Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan perjalanan pertama oleh seorang paus ke Irak pada 5-8 Maret. Menurut rencana, dia akan mengunjungi Baghdad dan empat kota lainnya.

Vatikan pada Rabu (20/1) mengeluarkan informasi logistik baru untuk jurnalis yang berencana meliput perjalanan Paus Fransiskus ke Irak.

Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa perjalanan itu dapat ditunda atau dibatalkan kapan saja tergantung pada situasi keamanan atau kondisi kesehatan terkait dengan pandemi virus corona.

Sumber: Reuters

Baca juga: Serangan bunuh diri besar pertama di Baghdad tewaskan 32 orang

Baca juga: Paus Fransiskus dan mantan Paus Benedict divaksin COVID-19


 

Bandara Baghdad dibuka kembali meski kasus infeksi masih tinggi

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021