New York (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa membatalkan semua pertemuan tatap muka di markas besarnya di New York selama sisa minggu ini setelah lima orang dalam misi PBB di Niger terinfeksi virus corona baru.

Setelah sebagian besar beroperasi secara virtual sejak New York menjadi "hotspot" COVID-19 global pada bulan Maret, badan dunia yang beranggotakan 193 orang itu telah mengadakan pertemuan tatap muka lagi, dengan tindakan pencegahan seperti mewajibkan diplomat untuk mengenakan masker, menjaga jarak sosial, dan membatasi jumlah peserta di rapat.

Dalam sepucuk surat kepada Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan bahwa "karena kewaspadaan yang berlebihan dan mengikuti nasihat medis" semua pertemuan tatap muka harus ditangguhkan selama sisa minggu ini "untuk memungkinkan pemahaman tentang sejauh mana pemaparan dan untuk pelacakan kontak penuh. "

Niger adalah anggota Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang, yang terakhir bertemu secara langsung pada Kamis.

Para diplomat mengatakan orang-orang yang menghadiri pertemuan Kamis sedang dites dan pertemuan tatap muka di Suriah yang direncanakan pada Selasa malah diadakan secara virtual.

Baca juga: Diplomat Filipina jadi kasus pertama virus corona di PBB, New York
Baca juga: PTRI New York minta WNI patuhi aturan dan etika di Markas Besar PBB
Baca juga: Sekjen PBB: Dunia gagal hadapi ujian COVID-19

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020