Ya, Alhamdulillah sudah berfungsi kembali setelah adanya koordinasi antara BPBD Banten dengan BMKG pusat
Serang (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana memastikan dua sirine peringatan dini tsunami yang ada di Kecamatan Labuan dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang yang sudah lama tidak berfungsi kini sudah kembali berfungsi seperti semula.

"Ya, Alhamdulillah sudah berfungsi kembali setelah adanya koordinasi antara BPBD Banten dengan BMKG pusat," kata Nana Suryana, di Serang, Kamis (1/10) malam.

Ia menjelaskan dua sirine itu kembali berfungsi setelah adanya perbaikan oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) pusat yang berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten beberapa waktu yang lalu.

Sirine tersebut merupakan milik BMKG yang pengoperasiannya ada di BPBD Banten, sehingga ketika terjadi kerusakan maka BPBD tidak bisa memperbaiki secara langsung, hanya bisa berkoordinasi dengan BMKG untuk segera diperbaiki.

"Apalagi sekarang kan sedang ramai terkait potensi terjadinya bencana alam gempa bumi yang disertai tsunami yang besar atau megatrust. Sebagai langkah antisipasi, kami segera melakukan koordinasi untuk perbaikan itu," katanya.

Untuk memastikan sirine itu berfungsi dengan baik pihaknya juga sudah menguji coba dua sirine itu dari ruang kontrol yang berada di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Banten.

"Sudah kita coba, dan Alhamdulillah bunyi. Radiusnya suaranya kurang lebih sekitar 500 meter," katanya.

Disinggung terkait kondisi sirine yang berada di Pasauran, Kabupaten Serang, ia mengatakan masih dalam proses perbaikan dan akan terus mengupayakan seluruh alat yang berkaitan dengan kebencanaan akan kembali dioptimalkan agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Banten.

"Termasuk sosialisasi kepada masyarakat juga terus kita lakukan," demikian  Nana Suryana.

Baca juga: Banten butuhkan banyak sirine peringatan dini tsunami

Baca juga: Warga Tanjung Lesung kembali mengungsi karena sirine peringatan tsunami

Baca juga: Warga Binuangeun mengungsi ke shelter tsunami dan masjid

Pewarta: Mulyana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020