Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Muhyiddin Junaidi mengingatkan pentingnya penerapan protokol ibadah bagi umat Islam seiring tren melonjaknya jumlah positif COVID-19 per hari yang belakangan tinggi di kisaran angka 3 ribu.

''Di daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali, umat Islam untuk tidak melaksanakan Shalat Jumat dan shalat lima waktu berjamaah di masjid dan atau mushalla,'' kata Muhyiddin kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Sementara di daerah yang penyebaran virusnya sudah terkendali, kata dia, pelaksanaan Shalat Jumat dan shalat lima waktunya hendaklah memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: MUI tolak sertifikasi dai

Baca juga: Menag: Penceramah tidak bersertifikat tidak akan dilarang


Ia juga mengingatkan umat Islam di masa pandemi ini untuk meningkatkan amal shalihnya dengan membantu saudara-saudara serta handai taulannya berupa zakat infak dan sedekah, terutama untuk tetangga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya.

Sedangkan bagi para dai, kata dia, menyampaikan kepada para jamaahnya dalam setiap ceramah dan pengajiannya soal pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang ada seperti memakai masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak.

Muhyiddin mengajak umat Islam untuk membaca doa agar seluruh umat manusia dapat terhindar dari infeksi virus corona jenis baru SARS-CoV-2.

''Supaya membaca Qunut Nazilah pada setiap shalat wajib lima waktu agar kita semua terhindar dari wabah COVID-19,'' katanya.*

Baca juga: MUI minta ulama menjadi contoh pencegahan COVID-19

Baca juga: Cek Fakta: PDIP buka opsi bubarkan MUI?

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020