Denpasar (ANTARA) - Bakal pasangan calon Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertanegara (Paket Amertha) menjadi pendaftar kedua sekaligus pendaftar terakhir untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar 2020.

"Secara umum sudah kami lakukan proses verifikasi dan pendaftaran bakal pasangan calon atas nama Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertanegara, dinyatakan diterima oleh KPU Kota Denpasar," kata Ketua KPU Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya usai menerima proses dan pendaftaran Paket Amertha, di KPU setempat, di Denpasar, Minggu.

Gede Ngurah Ambara Putra yang menjadi Bakal Calon Wali Kota Denpasar merupakan tokoh independen dari Banjar (dusun) Kerta Bumi, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur. Ambara sebelumnya ikut maju dalam pencalonan DPD RI Dapil Bali dalam Pileg 2019, dengan perolehan suara nomor 5 terbesar.

Baca juga: KPU Bali: KPU RI siapkan bilik khusus bagi pemilih terduga COVID-19
Baca juga: Pilkada 2020 Kota Denpasar tanpa calon perseorangan


Sedangkan Made Bagus Kertanegara yang menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Denpasar adalah tokoh independen asal Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, yang kini menjabat sebagai Wakil Bendesa Adat Denpasar. Dia juga merupakan Putra tokoh Denpasar, Prof Dr I Wayan Merta Suteja (almarhum), yang akrab dipanggil Sting ini juga dikenal sebagai praktisi pendidikan yang kini mengelola Yayasan Akademi Pariwisata Kertawisata Denpasar.

Paket Amertha datang ke KPU Kota Denpasar dengan mengenakan pakaian adat Bali bernuansa putih, dengan udeng (ikat kepala) bermotif batik. Paket Amerta dengan didampingi istri dan pentolan tiga partai pengusul (Partai Golkar, Demokrat dan Nasdem Denpasar), juga sesepuh Partai Golkar Ketut Suwandi, dan pendukung dalam jumlah yang terbatas mendatangi KPU Kota Denpasar dengan berjalan kaki dari Sekretariat DPD Partai Demokrat Bali yang terletak sekitar 450 meter dari KPU Kota Denpasar.

Proses dan berkas pendaftaran bakal pasangan calon diterima oleh Ketua KPU Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya dengan didampingi tiga komisioner KPU Denpasar yakni Dewa Ayu Sekar Anggaraeni, Sibro Mullisyi dan Ni Ketut Dharmayanti Laksmi, sedangkan komisioner I Made Windia berhalangan hadir karena dalam kondisi kurang sehat.

Arsa Jaya mengatakan Paket Amertha didukung atau diusulkan oleh tiga partai politik peraih kursi di DPRD Kota Denpasar yakni Partai Golkar (8 kursi), Partai Demokrat (4 kursi) dan Partai Nasdem (3 kursi).

"Berdasarkan berkas persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang kami terima, dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat," ucapnya.

Sebagai bentuk transparansi kepada publik, berkas-berkas tersebut juga diunggah di website KPU Kota Denpasar dan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan dan tanggapan terhadap berkas pencalonan yang diserahkan, dapat menyampaikan melalui email ke KPU Denpasar ataupun dengan datang langsung ke KPU setempat.

Arsa Jaya mengatakan dengan pendaftaran Paket Amertha ini, berarti tujuh parpol peraih kursi di DPRD Kota Denpasar sudah semuanya memberikan dukungan kepada bakal pasangan calon Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar untuk Pilkada 2020. Untuk mengajukan pasangan calon di Piwali Denpasar, minimal harus mengantongi sembilan kursi di DPRD Kota Denpasar.

Sebelumnya pada Jumat (4/9) bakal pasangan calon I Gusti Ngurah Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Paket Jaya-Wibawa) sudah mendaftar terlebih dahulu ke KPU Kota Denpasar. Adapun partai pengusul Paket Jaya-Wibawa yakni PDI Perjuangan (22 kursi/162.635 suara), Partai Hanura (2 kursi/14.814 suara), Partai Gerindra (4 kursi/29.214 suara) dan Partai Solidaritas Indonesia (2 suara/16.581 suara).

Setelah pendaftaran hari ini, bakal pasangan calon akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan yang dijadwalkan pada 7 dan 8 September mendatang di RSUP Sanglah.

"Sedangkan untuk penetapan pasangan calon pada 23 September, pengundian nomor urut pada 24 September, dan masa kampanye dari 26 September hingga 5 Desember 2020," kata Arsa Jaya pada acara yang juga dihadiri Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan itu.
 
Gede Ngurah Ambara Putra yang menjadi Bakal Calon Wali Kota Denpasar didampingi Made Bagus Kertanegara dan pentolan partai koalisi Golkar, Demokrat dan Nasdem saat memberikan keterangan pers usai proses pendaftaran di KPU Kota Denpasar, Minggu (6/9/2020). ANTARA/Ni Luh Rhisma/aa.


Tingkatkan PAD

Gede Ngurah Ambara Putra yang menjadi Bakal Calon Wali Kota Denpasar mengatakan jika terpilih dalam Pilkada 2020 ini menargetkan akan meningkatkan perolehan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Denpasar.

Baca juga: KPU Bali tak larang sosialisasi pilkada dengan tatap muka
Baca juga: KPU Bali pastikan penyelenggara dilengkapi APD setiap tahapan pilkada


Pihaknya akan menggandeng kalangan swasta untuk meraih target tersebut, termasuk memacu kontribusi hotel-hotel yang selama ini kontribusinya masih rendah.

Selain itu, Ambara pun berjanji akan meningkatkan UMR di Kota Denpasar. Dari peningkatan perolehan PAD tersebut nantinya akan digunakan juga untuk memotivasi kegiatan di banjar-banjar (dusun) dan PKK, hingga memberikan santunan sebesar Rp5 juta bagi warga Kota Denpasar yang meninggal dunia.

Meskipun pihaknya akan melawan calon yang notabene petahana yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara yang saat ini merupakan Wakil Wali Kota Denpasar, dia optimistis bisa meraih suara 10 persen di atas rivalitasnya itu.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Denpasar Mariyana Wandhira mengatakan Kota Denpasar sesungguhnya bisa menjadi sangat maju, karena jika dilihat dari luasannya sangat kecil, hanya empat kecamatan.

Menurut dia, Denpasar selain menggunakan APBD sendiri, bisa menggunakan anggaran dari APBN, APBD Provinsi Bali, sepanjang bisa mengelola program dan rencana kerja sesuai dengan teknis-teknis pelaksanaan di lapangan.

"Nantinya program dan rencana kerja yang tertuang dalam visi misi calon kami, memiliki tolok ukur yang jelas," ucap Wandira.

Pihaknya menargetkan perolehan suara 55-60 persen, sepanjang mampu menggerakkan roda partai dari tingkat terbawah. Pihaknya di partai koalisi pun sudah menyampaikan hal tersebut.

"Meskipun kami melawan petahana, yang menentukan pilihan itu adalah masyarakat. Kalau masyarakat menginginkan perubahan, saya yakin hal itu bisa terjadi," ucapnya.

Baca juga: Paket Jaya-Wibawa pendaftar pertama Pilkada 2020 di Kota Denpasar
Baca juga: KPU Bali larang pendaftaran calon bupati bawa gamelan baleganjur


 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020