Jakarta (ANTARA) - Terdapat beberapa berita politik kemarin (Senin, 13/7) yang menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca, diawali Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang dipastikan diundur hingga musyawarah pembentukan Partai Emas.

Berikut sejumlah berita politik kemarin yang masih menarik untuk dibaca hari ini:

Panitia pastikan Muktamar Muhammadiyah ke-48 diundur 2021

Panitia memastikan penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah, diundur pada 2021 karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19 di dalam negeri.

"Muktamar diundur, kemungkinan jadi Juli tahun depan," kata Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke-48 Sofyan Anif di Solo, Senin.

Selengkapnya di sini


12 mahasiswa asal PNG dipulangkan akibat COVID-19

Sebanyak 12 mahasiswa asal Papua Nugini (PNG) dijadwalkan Rabu (15/7) dipulangkan ke negaranya melalui Bandara Sentani, Jayapura, Papua, dengan menggunakan pesawat Air Niugini.

Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai kepada ANTARA di Jayapura, Senin, mengakui mahasiswa asal PNG yang menerima beasiswa sebelumnya kuliah diberbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Selengkapnya di sini


Mendagri: Petahana dilarang menyematkan identitas pribadi pada bansos

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang petahana yang maju pada Pemilihan kepala daerah serentak 2020 menyematkan identitas pribadi pada bantuan sosial yang dibagikan ke masyarakat.

Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, Senin, mengatakan petahana tidak boleh menggunakan bantuan sosial untuk kepentingan mereka maju pada ajang pilkada.

Selengkapnya di sini


Presiden Jokowi tegaskan rencana perampingan 18 lembaga pemerintah

Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan dengan sejumlah media, di Jakarta, Senin, menegaskan rencana untuk melakukan perampingan 18 lembaga pemerintahan.

"Ada perampingan, dalam waktu dekat jumlahnya 18 (lembaga)," kata Jokowi, di Istana Merdeka.

Selengkapnya di sini


"Wanita Emas" gelar musyawarah pendirian Partai Emas

Hasnaeni, atau yang akrab berjuluk "Wanita Emas" menggelar musyawarah pembentukan Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) yang dihadiri perwakilan tim perumus partai.

"Kegiatan ini permohonan sekaligus penyerahan amanat dari sejumlah 50 pendiri Partai Emas yang diwakili tim perumus kepada ketum dan sekjen, berupa senjata keris pusaka sepanjang 1,5 meter sebagai simbol senjata untuk berjuang menyejahterakan masyarakat Indonesia," kata Hasnaeni selaku Ketua Umum Partai Emas, melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Selengkapnya di sini
 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020