Kapasitas Masjid Al Akbar Surabaya mencapai 40 ribu jamaah. Tapi di masa pandemi ini, shalat Idul Adha hanya diikuti 5.000 jamaah
Surabaya (ANTARA) - Badan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur di masa pandemi COVID-19 saat ini menerapkan penggunaan kartu identitas bagi jamaah shalat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 Hijriah yang dijadwalkan bertepatan dengan 31 Juli 2020.

“Kartu identitas didapat melalui sistem daring dan calon jamaah wajib mendaftar dulu,” kata Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M Noor ketika dikonfirmasi ANTARA di Surabaya, Minggu.

Untuk mendapatkan kartu identitas, calon jamaah shalat id mendaftar secara daring lewat laman Masjid Al Akbar mulai 3 Juli 2020 dan akan ditutup saat kuota terpenuhi.

Selain di laman, calon jamaah juga daftar melalui link untuk laki-laki di https://s.id/daftarshalatiduladhamasLK, sedangkan untuk perempuan di https://s.id/daftarshalatiduladhamasPR.

Tahap selanjutnya yaitu verifikasi melalui laman resmi masjidalakbar.co.id dan para jamaah akan mendapatkan nomor kuota yang tercantum pada kartu identitas.

“Kartu bisa diambil di Masjid Al Akbar pada Jumat (24/7) dan Sabtu (25/7) Juli 2020 dengan menunjukan KTP/KK asli guna verifikasi data dan mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker, jaga jarak fisik dan lainnya,” katanya.

Ketentuan pengambilan kartu identitas jamaah laki-laki pada Jumat (24/7) pukul 08.00 WIB-10.00 WIB untuk nomor 001 sampai nomor 1.000, pukul 13.00 WIB-15.00 WIB untuk nomor 1.001 sampai nomor 2.000 dan pukul 15.30 WIB-17.00 WIB untuk nomor 2.001 sampai nomor 2.691.

Sedangkan, untuk jamaah perempuan pengambilan kartu identitas pada Sabtu (25/7) pukul 08.00 WIB-10.00 WIB untuk nomor 001 sampai nomor 1.000, dan pukul 10.00 WIB-13.00 WIB untuk nomor 1.001 sampai nomor 2.309.

“Jika tidak diambil sesuai waktu yang ditentukan maka dinyatakan mengundurkan diri dari jamaah shalat id dan otomatis diberikan kepada jamaah masuk daftar tunggu,” katanya.

Helmy menjelaskan bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Al Akbar hanya akan diikuti 2.691 jamaah laki-laki dan 2.309 jamaah perempuan sebagai upaya penerapan protokol kesehatan.

“Kapasitas Masjid Al Akbar Surabaya mencapai 40 ribu jamaah. Tapi di masa pandemi ini, shalat Idul Adha hanya diikuti 5.000 jamaah,” katanya.

Pihaknya juga meminta maaf bagi jamaah yang tidak terdaftar dan tidak memiliki kartu identitas tidak bisa memasuki area masjid.

“Kami juga mengimbau anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit atau berisiko tinggi penularan COVID-19 untuk tidak mengikuti jamaah Idul Adha di Al Akbar,” demikian Helmy M Noor.


Baca juga: Menko PMK: Gugus Tugas lebih tahu daerah layak gelar Shalat Idul Adha

Baca juga: JK: Masjid Al Akbar jadi percontohan tempat ibadah era normal baru

Baca juga: Istiqlal tidak gelar Shalat Idul Adha

Baca juga: Shalat Idul Fitri hanya untuk Masjid Al Akbar disesalkan banyak pihak


 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020