Pekanbaru (ANTARA) - Bayi gajah sumatera yang belum lama ini lahir di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina mendapat sertifikat pemberian nama yang ditandatangani Gubernur Riau, Syamsuar.

Penandatanganan sertifikat tersebut berlangsung di kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, yang turut disaksikan oleh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono, Senin. Suharyono mengatakan penandatanganan sertifikat tersebut dilakukan karena Gubernur Riau Syamsuar yang memberi nama bayi gajah tersebut.

Syamsuar memilih nama “Damar" untuk bayi gajah tersebut, yang diambil dari nama jenis pohon meranti yang bisa juga bermakna pelita.

"Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya atas apresiasi dan dukungan konservasi yang diberikan oleh Gubernur Riau," kata Suharyono.

Dengan kelahiran gajah di TWA Buluh Cina, lanjutnya, menunjukKan keseriusan semua pemangku kepentingan dalam melestarikan gajah sumatera yang telah terancam keberadaannya. Gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) merupakan satwa yang dilindungi karena terancam punah.

Baca juga: Gajah sumatera jantan lahir di TWA Buluh Cina Riau
Baca juga: Gajah sumatera di TWA Buluh Cina bunting untuk pertama kali


Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selama periode 2017 hingga 2019, populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bertambah dari 611 ekor menjadi 693 ekor baik itu di kawasan konservasi dan juga kawasan hutan serta di kawasan luarnya.

Bayi gajah Damar adalah anak dari pasangan gajah binaan TWA Buluh Cina yang bernama Robin dan induknya bernama Ngatini. Gajah Ngatini melahirkan di TWA Buluh Cina, Kabupaten Kampar, pada Jumat (3/7) sekitar pukul 05.00 WIB.

Anak gajah berjenis kelamin jantan itu lahir dengan berat sekitar 50 kilogram, dan kondisinya terlihat sehat. Kelahiran bayi gajah itu sangat dinantikan karena proses kehamilan gajah sumatera memakan waktu sekitar 22 bulan, atau hampir dua tahun lamanya.

Ini adalah kelahiran gajah sumatera binaan pertama kalinya di Buluh Cina setelah mamalia berbelalai tersebut ditempatkan di sana. 

Baca juga: Dua gajah di Buluh Cina direlokasi karena banjir
Baca juga: Aktivis LH: UU Minerba ancam habitat gajah Sumatera di Bengkulu
Baca juga: KLHK pantau pergerakan gajah di TNBBS untuk mitigasi konflik


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020