Sasaran penerima paket makanan siap santap bantuan dari Bank Dinar tersebut adalah warga lanjut usia, anak yatim, pedagang asongan, sopir taksi, ojek daring (online), ojek pangkalan, pasukan kuning (petugas kebersihan), dan petugas medis
Mataram (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap Nusa Tenggara Barat (ACT NTB) bersama Bank Dinar telah menyalurkan sebanyak 1.4000 paket makanan siap santap kepada warga kurang mampu yang terdampak pandemi COVID-19.

"Para sukarelawan telah menyalurkan paket makanan tersebut selama dua pekan. Hampir setiap hari sukarelawan ACT NTB turun ke jalanan dan panti asuhan untuk memberikan bantuan tersebut secara langsung," kata Kepala Cabang ACT NTB, Lalu Muhammad Alfian, di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan sasaran penerima paket makanan siap santap bantuan dari Bank Dinar tersebut adalah warga lanjut usia, anak yatim, pedagang asongan, sopir taksi, ojek daring (online), ojek pangkalan, pasukan kuning (petugas kebersihan), dan petugas medis.

Alfian menyampaikan terima kasih kepada Bank Dinar selaku mitra yang sudah memercayakan ACT untuk mendistribusikan bantuan makanan siap santap kepada warga dan para pekerja harian yang sangat merasakan dampak dari pandemi COVID-19.

"Semoga kami di ACT bisa selalu bersinergi dengan Bank Dinar untuk bisa menebar kebaikan bagi sesama, terutama di saat pandemi COVID-19 ini," kata Lalu Muhammad Alfian.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Dinar, Mustaen mengatakan, bantuan berupa paket makanan siap santap yang disalurkan oleh ACT sebagai bentuk keikutsertaan dalam membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19.

"Kami ingin membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi, di mana sekarang semua aspek ekonomi sedang lesu. Setidaknya mereka bisa menikmati makan siang tanpa harus mengeluarkan biaya," ujarnya.

Eko, salah seorang sopir taksi mengaku sangat kesulitan memperoleh penumpang setelah merebaknya virus corona di NTB. Uang yang diperoleh setiap hari hanya Rp100 hingga Rp150 ribu. Berbeda dengan sebelum merebaknya wabah COVID-19, uang yang diperoleh bisa mencapai Rp500 ribu per hari.

"Sekarang bekerja dari pagi sampai malam hanya untuk setoran ke perusahaan dan membeli bensin. Terkadang saya terpaksa tidak keluar bekerja kalau dirasa kondisi sangat sepi sekali. Percuma kalau keluar, tapi pemasukan tidak ada," kata Eko, ketika menerima paket makanan siap santap dari tim sukarelawan ACT NTB.


Baca juga: ACT-DMI NTB disinfektan masjid cegah penyebaran virus corona

Baca juga: Bank Dinar Indonesia bukukan laba bersih Rp19,8 miliar

Baca juga: ACT NTB siapkan OPG-OBG untuk gerakkan ekonomi masyarakat

Baca juga: 1000 dhuafa dan yatim piatu di NTB terima bantuan sembako

Pewarta: Awaludin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020