Temanggung (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi berharap tidak ada peningkatan eskalasi kasus COVID-19 di Jateng, apalagi hingga zona merah 3 yang menandakan ada konflik sosial, dengan adanya penjarahan.

Ia menyampaikan hal tersebut saat memimpin Simulasi Technical Floor Game Penanganan COVID-19 bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muchamad Effendi di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung, Jateng, Kamis.

Kegiatan itu diikuti Danrem 072/Pamungkas, Kapolres dan Dandim se-eks-Karesidenan Kedu serta forum komunikasi pimpinan daerah.

Baca juga: Polda Jateng dan Kodam Diponegoro beri bansos pengurus masjid

Kapolda Jateng mengatakan rencana kontijensi atau kedaruratan diperlukan agar ketika benar-benar terjadi peningkatan eskalasi sesuai yang diprediksi sudah mengetahui tugas dan fungsi masing-masing untuk menghadapinya.

"Fungsinya agar kita siap dan segala sesuatu atau sumber daya harus disiapkan ketika benar terjadi," katanya.

Ia mengatakan setidaknya ada tiga hal yang harus disiapkan dalam kedaruratan COVID-19, yakni tempat dan fasilitas penunjang penanganan medis, tenaga medis, dan jalur komunikasi.

"Persiapan dari Polres Temanggung dalam kontijensi telah bagus. Kami dari Polda Jateng juga sudah siap. Namun kami berharap tidak ada kejadian kedaruratan seperti zona merah 1, zona merah 2, dan zona merah 3 di Jateng," katanya.

Baca juga: Kepala daerah se-Jateng diminta perketat protokol kesehatan

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muchamad Effendi mengatakan petugas sejak awal telah bergerak dan berjuang agar tidak terjadi zona merah 1, zona merah 2, dan zona merah 3. Hal itu dapat terjadi jika kasus penanganan COVID-19 dari awal berjalan dengan baik.

"Warga harus dapat mengakses fasilitas kesehatan dan warga menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali mengatakan ketahanan pangan di Temanggung diperkirakan aman bertahan sampai akhir tahun karena petani usai panen raya padi. Panen saat ini bagus karena tidak ada serangan hama.

Ia menuturkan untuk penanganan pasien COVID-19 telah disiapkan tiga rumah sakit dan jika belum mencukupi disiapkan dua gedung pemerintah.

Baca juga: Ganjar: Normal baru di Jateng tidak dalam waktu dekat

Tiga rumah sakit tersebut, yakni RSUD Temanggung sebanyak 50 kamar, PKU Muhammadiyah 20 kamar, RSK Ngesti Waluyo 15 kamar, gedung BLK 30 kamar, dan Gedung Pemuda 50 kamar.

"Peralatan medis dan tenaga kesehatan juga telah disiapkan, Akper Magelang telah siapkan 150 perawat yang siap dipanggil untuk perawatan pasien COVID-19," katanya.

Ia mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung rutin berkoordinasi minimal sekali seminggu untuk membahas berbagai persoalan terkait COVID-19.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengatakan pemkab, Polri, dan TNI telah menjalin sinergitas dalam penanganan pandemi COVID-19.

Baca juga: Ganjar siapkan penerapan protokol kehidupan normal baru di Jateng

Ia menyampaikan selama ini persoalan yang ada dibahas bersama untuk dicari penyelesaian terbaik. Kini yang terpenting adalah bagaimana menghadapi pascaditetapkannya keadaan normal baru oleh Presiden Joko Widodo.

"Dengan keadaan normal baru, berarti ada kehidupan baru. Kita siapkan menuju pada tata dunia baru yang perlu diatur untuk pendisiplinan warga terhadap protokol COVID-19," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020