Surabaya,(ANTARA News) - Pengamat Nahdlatul Ulama (NU) dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Kacung Marijan M.A., menilai 50 persen warga NU akan mendukung capres/cawapres SBY-Boediono, meski mayoritas kiai NU mendukung capres/cawapres JK-Wiranto.

"Itu karena warga NU sangat otonom dalam politik dan hal itu sudah terbukti dari pemilu ke pemilu, kecuali saat NU menjadi partai politik," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unair Surabaya itu kepada ANTARA di Surabaya, Selasa.

Menurut alumni The Australian National University (ANU) itu, dukungan para kiai NU sebenarnya dapat dipahami karena pasangan Jusuf Kalla (JK) adalah pengurus NU di Sulawesi Selatan, bahkan tokoh-tokoh Muhammadiyah juga mendukung karena ibunda JK adalah aktivis Muhammadiyah.

"Saya kira warga NU dan Muhammadiyah akan tetap memilih apa yang sudah mereka rasakan dari kepemimpinan SBY selama ini, karena itu mereka akan tetap mendukung SBY yang kali ini berpasangan dengan Boediono," katanya.

Ditanya kemungkinan dampak kemenangan SBY-Boediono dan kekalahan JK-Wiranto terhadap NU secara organisatoris, ia mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh, karena dukungan warga NU kepada SBY-Boediono juga banyak.

"Saya kira, SBY-Boediono tidak akan melihat dukungan secara proporsional. Mereka akan melihat besarnya dukungan warga NU, meski dukungan kiai NU kepadanya tidak terlalu besar," katanya.

Senada dengan itu, pengamat politik Unair lainnya, Muhammad Asfar M.Si., menyatakan dirinya memperkirakan dukungan warga NU kepada pasangan SBY-Boediono justru akan mencapai 60 persen.

"Dari survei yang saya lakukan pada akhir Juni lalu, saya melihat dukungan warga NU justru banyak diberikan kepada SBY-Boediono dan Megawati-Prabowo, sedangkan JK-Wiranto justru menempati peringkat tingkat untuk dukungan warga NU," katanya.

Hal itu, katanya, karena warga NU berpikir rasional terkait kemanfaatan yang dirasakan selama kepemimpinan SBY pada lima tahun yang lalu. "Jadi, mereka rasional dalam melihat siapa yang bermanfaat bagi dirinya," katanya.

Secara terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah (Kamda) SBY-Boediono di Jatim, M Anwar Rahman S.H., menyatakan pihaknya menargetkan dukungan masyarakat Jatim kepada pasangan SBY-Boediono hingga 63 persen, termasuk dukungan dari warga NU di Jatim.

"Kalau kalkulasi nasional, SBY-Boediono akan meraup suara sebesar 55 persen, tapi khusus di Jatim diperkirakan lebih besar hingga kisaran 63 persen," kata Wakil Ketua DPW PKB Jatim itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009