Medan (ANTARA News) - Indonesia dewasa ini merupakan negara yang sedang dilirik investor asing sebagai tempat investasi ketiga setelah China dan India, karena memiliki sumber daya alam yang cukup besar.

"Indonesia juga dinilai memiliki potensi besar karena jumlah penduduknya yang banyak termasuk sumber daya manusianya dan demokrasi yang kian bagus," kata Chairman Joint Business Council Indonesia, Malaysia, Thailand, Growth Triangle (IMT-GT), Dato Hj Faudzi Naim Hj Noh, di Medan, Kamis.

Dia berbicara usai penandatanganan kerja sama di bidang properti antara Realestate Indonesia (REI) Sumut dengan Henry Butcher Malaysia (perusahaan properti ternama di Pulau Penang, Malaysia).

Penandatanganan kerja sama yang difasilitasi Kadin Sumut dan kepengurusan IMT-GT Sumut, Indonesia dan Penang, Malaysia itu dilakukan Ketua REI Sumut, Rusmin Lawin dan Director Chartered Surveyor Registered Valuer Henry Butcher Malaysia, DR Jason Teoh PH.

Melihat potensi yang besar untuk tempat investasi, kata dia, pemerintah dan pengusaha Malaysia berusaha "mencuri" peluang itu terlebih dahulu sehingga lebih duluan mendapatkan keuntungan dibandingkan pengusaha dan negara lain.

"Tapi untuk investasi di Indonesia, Malaysia tidak lagi menjalankan sistem lama seperti pembelian lahan, tapi lebih ke arah bisnis yang win-win solution (saling menguntungkan) seperti terjun ke bisnis pengolahan yang membutuhkan teknologi dan properti," katanya.

Dia membantah bahwa kerja sama Indonesia khususnya Sumut dan Malaysia selalu lebih menguntungkan pihak Malaysia.

Faudzi Naim memberi contoh, belum lama ini, investasi pengusaha properti Pulau Penang, Malaysia ke Sumut mencapai 200 juta ringgit Malaysia, di mana jumlah itu jauh lebih besar ketimbang yang ditanamkan pengusaha Sumut sejak 2007-2009 yang masih sebesar 30 juta ringgit Malaysia.

Sementara State Minister for Religious Affairs Domestic Trade and Customer Affairs Pulau Pennag, Malaysia, Haji Abduk Malik Kassim, menegaskan, di tengah krisis global, pengusaha dan pemerintah antar negara khususnya Indonesia dan Malaysia harus lebih meningkatkan kerja sama.

Kerja sama yang sudah dibina selama ini, harus ditingkatkan seperti perdagangan produk halal yang menjadi tren baru di berbagai negara dan termasuk properti.

Ketua REI Sumut, Rusmin Lawin, menyebutkan, properti di Indonesia khususnya Sumut akan menjadi semakin menarik bagi investor kalau izin penggunaan lahan oleh warga asing diperpanjang dengan sistem sekaligus seperti yang dilakukan Singapura, Malaysia dan bahkan Thailand.

Potensi bisnis properti baik perumahan dan perkantoran di Sumut, kata dia, memang masih sangat besar karena perkembangan provinsi itu yang kian pesat.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009