Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Japan Association Smart Cities In ASEAN (JASCA) bekerja sama menggelar Smart City Conference in Makassar, sebagai penguatan kedua negara Indonesia-Jepang untuk membangun proyek kota cerdas atau smart city melalui sejumlah program terencana.

"Di hadapan investor Jepang, Pemkot Makassar beserta perguruan tinggi negeri maupun swasta mempresentasikan Best Practise Smart City khususnya yang melakukan aktifitas terkait dengan Smart City," tutur Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb, Jumat.

Konferensi Kota Cerdas (Smart City Conference) merupakan wadah mempertemukan para pelaku dunia usaha dari Jepang dengan para pelaku usaha yang ada di Indonesia terkhusus di Makassar.

Apalagi Kota Makassar sebagai salah satu kota terbesar di kawasan timur Indonesia tentunya mengalami perubahan dan pertumbuhan yang sangat signifikan di berbagai sektor sehingga perlu adanya dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk kerja sama khususnya Smart City dalam rangka mendukung pelayanan publik.

"Pemkot Makassar memaparkan konsep Smart City dalam bidang kesehatan, transportasi lingkungan, keamanan dan ketertiban berupa identifikasi melalui kamera keamanan CCTV dan e-Goverment serta perbaikan di kawasan kumuh di wilayah perkotaan," papar dia.

Ia menjelaskan Smart City Confrence dihadiri 50 perusahaan jepang yang bergerak dibidang Smart City. Investor ini nantinya diajak untuk bekerja sama di Makassar termasuk melihat peluang berinvestasi serta dapat permintaan dari Pemkot Makassar.
 
Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb (tiga kiri) berfoto bersama disela Konferensi Internasional Smart City in Makassar, di hotel Aston, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/10/2020).



Sedangkan Assistant Vice-Minister, Minister’s Secretariat (Policy) Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT), Japan Mr Ichikawa Atsushi, memberikan apresiasi kepada Pemkot Makassar dalam mendukung sehingga terlaksananya konferensi kota cerdas.

Menurutnya fokus utama dalam pertemuan ini adalah menghasilkan kerja sama dengan Pemkot Makassar terkait program Smart City antara Jepang dan Makassar.

"Saat ini JASCA memiliki banyak anggota di Asean, dimana mereka melakukan survei sendiri, namun kita fokus berinvestasi di Makassar. Hal yang mendasar dipilihnya Kota Makassar karena Makassar mempunyai semangat yang kuat, mereka sangat serius dan intens menanggapi JASCA," ungkap dia.

Perwakilan Kemendagri Nurbowo Edy Subagio menuturkan Smart City bukanlah hal baru lagi bagi pemkot Makassar. Sejak tiga tahul lalu telah diperkenalkan pada pertemuan ASEAN Smart City Network (ASCN)

"Pada pertemuan ASCN tersebut Kota Makassar dan Banyuwangi ditunjuk sebagai pioneer karena mampu menerapan Smart City sesuai visinya tararah dan sinkron dengan pemerintah pusat,"ucapnya ,"

Kadis Kominfo Kota Makassar Ismail Hajjali berharap pertemuan kota cerdas bisa lebih meningkatkan, kerja sama lebih handal dalam mewujudkan smart city Kota Makassar

"Ini peluang, paling tidak dari aspek teknologi mereka bisa membantu. Dari aspek pembiayaan, pendanaan karena kita tahu pihak Jepang itu sudah mapan dari segi pendanaan, karena negara maju," katanya.

Selama berada di Makassar peserta akan berkunjung ke Bank Sampah Pusat Kota Makassar, TPA Antang Tamangapa, Final Disposal Dinas Perhubungan mengenai sistem pengendalian trasnportasi di Makassar.

Operation Room (War Room) sebagai central integrasi smart city di Makassar da mengunjungi puskesmas Kassi-kassi soal penanganan Kesehatan.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020