Harapan kita situasi dan kondisi masyarakat di Tanah Datar tetap aman dan kondusif, setelah dibatalkannya kunjungan turis asal China itu
Batusangkar, (ANTARA) - Ratusan wisatawan asal Kota Kunming, China, batal mengunjungi Istano Basa Pagaruyung dan menyaksikan kegiatan pacu jawi di Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Sumatera Barat, yang diagendakan pada Senin.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Senin, mengatakan dibatalkannya kunjungan wisatawan asal China itu ke daerahnya setelah menimbulkan respons dari berbagai pihak, baik di media sosial maupun disampaikan langsung melalui telepon.

Respons tersebut terkait wabah virus Corona yang sedang melanda "Negara Tirai Bambu" itu yang dikhawatirkan menyebar melalui wisatawan China tersebut.

Kemudian dilakukan berbagai kajian dan berkoordinasi dengan pihak manajemen, pimpinan rombongan kunjungan, tim pendamping, dan tim medis menyampaikan hal tersebut.

"Setelah dilakukan koordinasi, mereka memahami apa yang kita sampaikan. Maka diambil kesimpulan bahwa kunjungan mereka yang direncanakan ke Istano Basa Pagaruyung, Indo Nolito, dan menyaksikan pacu jawi sangat terpaksa dibatalkan," katanya.

Bupati berharap setelah pembatalan kunjungan wisatawan dari Kota Kunming itu kondisi dan situasi di Tanah Datar tetap dalam kondisi yang kondusif.

"Harapan kita situasi dan kondisi masyarakat di Tanah Datar tetap aman dan kondusif, setelah dibatalkannya kunjungan turis asal China itu," ujar Irdinansyah.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Abdul Hakim mengatakan kunjungan wisatawan asal China itu dibatalkan setelah Pemda Tanah Datar melakukan koordinasi bersama kedua belah pihak.

"Karena kunjungan mereka tidak pada kondisi yang tepat,  sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat kita di Tanah Datar, maka dari itu diputuskan kunjungan mereka dibatalkan ke Tanah Datar," katanya.

Baca juga: 174 turis dari Kunming China tiba di Bandara Minangkabau hari ini

Baca juga: Turis asing asal China ditemukan meninggal di Pantai Nusa Penida-Bali



 

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020