"Rabithah adalah lembaga yang menghimpun organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat Islam lintas negara, serta tokoh-tokoh Islam dari berbagai latar belakang mazhab apa pun, baik yang minoritas maupun mayoritas," kata Hidayat, dalam keterangan t
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi sikap Liga Muslim Dunia atau "World Muslim League" (Rabithah Al Alam Al Islami) yang mendukung sikap keberagamaan yang moderat, toleran, terbuka, dan saling menghormati perbedaan.

"Rabithah adalah lembaga yang menghimpun organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat Islam lintas negara, serta tokoh-tokoh Islam dari berbagai latar belakang mazhab apa pun, baik yang minoritas maupun mayoritas," kata Hidayat, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, pada saat bertemu Sekretaris Jenderal World Muslim League (Rabithah Al Alam Al Islami) Prof Dr Muhammad bin Abdul Karim al-Issa di Mekkah dibincangkan juga penguatan pemahaman Islam yang moderat dan berkontribusi bagi perdamaian dunia.

Hidayat mengatakan, sesuai dengan ajaran Islam, Rabithah juga membimbing umat untuk menghindari sikap beragama yang menyebar kebencian, kekerasan, ekstremisme, dan intolerasi.

"Karena sebenarnya bila ditelusuri lebih dalam, semua gejala kekerasan di belahan dunia mana pun bersumber dari ketidakadilan, bukan terinspirasi ajaran agama," ujarnya pula.

Menurut dia, tidak hanya ucapan dan imbauan, Sekjen Rabithah bahkan sering berkunjung ke berbagai negara di dunia untuk menyampaikan pesan Islam yang damai dan moderat.

Selain itu, berdialog dan tatap muka, serta mengadakan seminar dengan beragam kelompok umat beragama di wilayah Asia, seperti Jepang, Afrika, Rusia dan Eropa serta Amerika.

"Rabithah juga mendukung sikap beragama yang peduli dengan masalah kemanusiaan. Mengadakan program bantuan sosial bagi masyarakat yang sangat membutuhkan seperti kelaparan di Afrika atau pengembangan sumber daya manusia serta bantuan pendidikan. Semua kegiatan yang positif dan bermanfaat menjadi bukti Islam sebagai rahmatan lil alamin," ujarnya pula.
Baca juga: Liga Muslim Dunia dan MPR RI tolak diskriminasi umat beragama

Hidayat mengatakan, Sekjen Liga Muslim Dunia menjelaskan tugas Rabithah untuk menyebarkan ajaran Islam yang benar, berwajah damai dan siap bekerjasama dengan pihak mana pun dari latar belakang agama/kepercayaan.

Hal itu, menurut dia, untuk menghadirkan kemaslahatan umat manusia, dan selain itu Rabithah juga mengoreksi salah paham terhadap Islam seperti sikap islamophobia, agar tidak memicu konflik.

"Karena komitmen dan aksi nyata itu, Profesor Abdul Karim al-Issa mendapat banyak gelar doktor kehormatan dari berbagai kampus di dunia, termasuk yang akan diberikan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim di Malang, Indonesia pada bulan Februari 2020," katanya lagi.

Menurut dia, Ketua MPR RI akan memaksimalkan kehadiran Sekjen Liga Muslim Dunia ke Indonesia dengan mengundangnya hadir ke MPR, berdiskusi atau berkonferensi menguatkan sikap beragama yang moderat, toleran, harmoni, berkontribusi dalam peradaban dan perdamaian, serta mengoreksi salah paham terhadap agama.

Hidayat mengatakan, Sekjen Rabithah menyambut baik undangan Ketua MPR RI untuk berkunjung ke MPR dan mengadakan dialog atau konferensi lintas agama tersebut.

"Sekjen Rabithah berharap rencana itu betul-betul diupayakan dan diwujudkan karena Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, dengan dua ormas terbesarnya yaitu Muhammadiyah dan NU, serta ormas lain yang berbasis luas, maka Indonesia bersama Arab Saudi sebagai salah satu pusat pengembangan Islam dapat menjadi pelopor perubahan," katanya.
Baca juga: Liga muslim dunia dorong prinsip moderat Islam
Menurut dia, Rabithah siap hadir untuk mendialogkan ajaran Islam yang berkemajuan bersama tokoh-tokoh agama lain.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019