Jakarta (ANTARA) - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebutkan tidak ada penambahan pasukan di Papua pascakontak senjata terjadi antara TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (17/12) yang menyebabkan dua prajurit TNI atas nama Lettu Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Ramadhan gugur.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat, mengatakan, walaupun kembali terjadi kontak senjata, pihaknya tidak akan menambah jumlah pasukan yang bertugas di Papua.

Baca juga: Suryanta cs didakwa dengan pasal makar atau permufakatan jahat

Baca juga: Surya Anta cs lakukan doa dan bernyanyi jelang sidang dakwaan

Baca juga: Sidang dakwaan Surya Anta Cs digelar Kamis ini dengan pengawalan ketat


"Papua tetap menggunakan satuan yang sudah tergelar disana," kata Sisriadi.

Jenazah dua prajurit TNI AD yang meninggal di Kabupaten Intan Jaya akibat diserang KKB dibawa ke Jakarta dan Medan pada Kamis (19/12). Jenazah almarhum Lettu Erizal diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Bandara Kualanamu Medan.

Adapun jenazah almarhum Serda Rizky Ramadhan setiba di Jakarta terlebih dahulu dibawa ke rumah duka dan akan disemayamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta pada Jumat ini.

Jenderal bintang dua ini menambahkan, prajurit TNI yang gugur dalam penugasan akan mendapatkan kenaikan pangkat anumerta.

"Kalau gugur karena penugasan itu pasti. Jadi ga pake keputusan, itu aturan terkait administrasi prajurit seperti itu. Jadi sendirinya kenaikan pangkat anumerta," kata Kapuspen TNI.

Baca juga: Polisi korban amukan massa Yahukimo Papua diterbangkan ke Riau

Baca juga: Jenazah dua prajurit TNI diterbangkan ke Medan dan Jakarta

Baca juga: Anggota DPR: Pemerintah segera basmi KKB Papua Merdeka

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019