Padang Aro, (ANTARA) - Sebanyak 40 siswa di SD Negeri 10 Talantam, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tidak bisa melaksanakan ujian semester karena sekolah mereka kebanjiran sejak Ahad (8/12) malam.

"Banjir akibat luapan Sungai Batang Hari masuk ke dalam kelas sedalam 90-100 centimeter sehingga hari ini siswa di SD Negeri 10 Talantam tidak bisa ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Solok Selatan, Zulkarnaini di Padang Aro, Senin.

Dia mengatakan ujian bagi pelajar di SD 10 Talantam ditunda dan jadwalnya diatur langsung oleh guru yang bersangkutan.

SDN 10 Talantam memang rawan banjir akibat luapan Sungai Batang Hari sebab jaraknya dengan pinggir sungai hanya sekitar 15 meter.

"Sebaiknya SD Negeri 10 Talantam ini dipindahkan ke tempat yang lebih aman sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar saat air sungai Batang Hari meluap," ujarnya.

Baca juga: Murid SD korban banjir terancam tidak ujian

Baca juga: Siswa Pekalongan kerjakan ujian di genangan rob

Baca juga: 760 murid SMP Pacitan ujian di masjid karena sekolah diterjang banjir


Pihaknya akan duduk bersama dengan Wali Nagari setempat supaya bisa mencarikan lokasi yang aman untuk pemindahan sekolah.

Terkait SD Negeri 19 Sapan Salak Nagari Pakan Rabaa Timur, katanya, hari ini semuanya melaksanakan ujian di sekolah.

Untuk kebutuhan seragam dan perlengkapan sekolah bagi siswa di Sapan Salak, katanya, sudah banyak yang membantu dan sekarang sudah lengkap semua.

"Baju, buku semua sudah lengkap untuk siswa di Sapan Salak dan hari ini mereka melaksanakan ujian," ujarnya.

Untuk kebutuhan sekolah SD Sapan Salak, sudah lebih dari Rp13 juta sumbangan dari majelis guru dibelikan untuk membeli perlengkapan siswa seperti seragam tas dan sepatu.*

Baca juga: Akibat banjir bandang di Garut, santri batal ujian

Baca juga: Akses jalan banjir, siswa menginap di sekolah demi UN

Baca juga: Siswa peserta UN Gunung Timang dijemput perahu

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019