Purwakarta (ANTARA) - Musisi jazz Ermy Kullit dan Mus Mujiono adalah bagian dari penampil yang meramaikan Green Stage di International Jatiluhur Jazz Festival (IJJF) 2019, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu petang.

Baca juga: Ermy Kullit rilis album "Timeless Hits"

Ermy dengan suara khasnya membawakan beberapa lagu, termasuk "Kasih", disambung dengan Mus Mujiono yang tampil santai sambil sesekali melakukan scat singing sambil bermain gitar.

Mus Mujiono yang dijuluki George Benson Indonesia membuat penonton berdiri dan berjoget di depan panggung saat membawakan beberapa lagu terkenal seperti "Tanda Tanda" dan "Arti Kehidupan".

Suasana berubah menjadi karaoke massal, kadang musisi yang akrab disapa Nono itu sengaja mengarahkan pelantang ke penonton yang dengan penuh semangat menyanyikan bait demi bait.
 
Ermy Kullit di International Jatiluhur Jazz Festival (IJJF) 2019, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/11). (ANTARA)


IJJF 2019 ini diramaikan oleh sejumlah musikus lokal dan internasional yang bermain di panggung berlatar suasana alam.

Musikus yang tampil pada hari pertama antara lain adalah Marcell, Dwiki Dharmawan World Peace Project feat Steve Thornton, Kamal Musallam dan Wizzy. Selain itu, ada pula Syaharani & Queen Fireworks, Idea Percussion, Java Jive, Zaskia Gotik, Selaawi Ethnic Ensemble.

Pagelaran musik internasional pertama di Waduk Jatiluhur yang menampilkan musikus lokal dan mancanegara itu diinisiasi oleh Perusahaan Umum Jasa Tirta II dan didukung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Waduk Jatiluhur, waduk buatan seluas 8.300 hektare terbesar di Asia, memiliki pemandangan indah karena dikelilingi pegunungan bebatuan, berpotensi jadi destinasi wisata untuk turis mancanegara.

Baca juga: Ini daftar penampil International Jatiluhur Jazz Festival hari pertama

Baca juga: Jatiluhur Jazz Festival perdana di Purwakarta resmi dibuka

Baca juga: Jatiluhur Jazz bawa dampak positif untuk perekonomian Purwakarta

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019