Kami ingin revitalisasi ini benar-benar melibatkan seniman
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menyebutkan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) saat ini nantinya dapat menguntungkan seniman aktif berkegiatan di pusat seni itu.

"Kalau sepanjang penglihatan saya, fasilitas yang mau dibangun adalah jalur kegiatan seniman. Saya pikir tidak mengganggu karena itu kita sengaja turun ke lapangan untuk melihat dimana sih yang direvitalisasi. Lahan-lahan mana yang mau ditata,” ujar Pandapotan Sinaga saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Selasa.

Karena revitalisasi tidak mengganggu ruangan seniman berpentas dan berlatih, lanjut dia, maka dipastikan para seniman tidak akan kehilangan ruang untuk mengekspresikan seni dan budaya di kawasan TIM.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyebutkan bahwa pembangunan hotel bernama Wisma TIM yang disebut sebagai salah satu daerah komersial yang ditentang para seniman juga dinilai sebagai salah satu fasilitas yang nantinya menguntungkan.

Baca juga: Seniman TIM tolak pembangunan hotel dalam revitalisasi kawasan

"Nanti bagaimana dia (para seniman) merawat fasilitas bangunannya ini, kalau tidak ada sumbernya ini (hotel)," kata Pandapotan.

Pendapat serupa juga muncul dari Asisten Perekonomian dan Setda DKI Jakarta Sri Haryati yang mengatakan revitalisasi TIM tentunya untuk mendukung seniman berekspresi dengan ruang yang lebih luas lagi.

"Kami ingin revitalisasi ini benar-benar melibatkan seniman, kita ingin memberikan mereka ruangan yang lebih terbuka lagi. Pemprov DKI mendukung sekali agar para seniman dapat berekspresi," kata Sri.

Pembangunan revitalisasi TIM ini termasuk ke dalam kegiatan strategis daerah DKI menggunakan anggaran sebesar Rp1,8 triliun.

Baca juga: Seniman sebut revitalisasi TIM dengan fasilitas hotel keliru

Pada 2019 ini revitalisasi tahap satu dimulai dengan anggaran sebesar Rp200 miliar yang berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD).

Uang tersebut digunakan untuk membangun masjid, wisma TIM yang terdiri dari galeri pameran, perpustakaan, pusat dokumentasi HB Jassin dan tempat penginapan de NHan standar bintang empat untuk umum.

Sebelumnya, para seniman TIM menolak adanya pembangunan hotel dalam revitalisasi kawasan pusat kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang akan dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Baca juga: DPRD DKI nilai revitalisasi bantu seniman biayai perawatan TIM

Mereka menilai dengan adanya hotel yang direncanakan berbintang lima itu maka lambat laun orientasi kawasan budaya akan tergerus menjadi kawasan komersial.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019