Siak (ANTARA) - Seorang anak buah kapal tunda atau "Tug Boat" Noah 08 yang jatuh dan hilang di Sungai Siak Jumat (1/11) kemarin atas Nama Abdul Hamid (45 ) di Desa Bunut, Perawang, Kabupaten Siak akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Sabtu siang tak jauh dari tempat kejadian.

"Pada pukul 12.15 WIB Sabtu (2/11) korban ditemukan oleh tim SAR gabungan pada jarak 50 meter dari tempat kejadian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pekanbaru, Amiruddin.

Korban selanjutnya dievakuasi menggunakan ambulans dan dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat KM 9 Perawang. Sebelumnya Abdul Hamid yang merupakan juru masak dinyatakan hilang usai terpeleset dan jatuh dari Tug Boat Noah 8.

Baca juga: Basarnas cari juru masak Tugboat yang tenggelam di Sungai Siak

Menurut keterangan Anggota Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Perawang, Jon Kasnedi korban pada saat pada Jumat pagi pukul 08.00 WIB sedang selesai tugas jaga malam. Korban pergi ke buritan atau bagian belakang kapal untuk mengambil sesuatu namun hal yang mengejutkan terjadi.

Kejadian naas dialami korban dengan dirinya terpeleset dan jatuh ke Sungai Siak. Meskipun sempat diketahui oleh kru kapal lainnya, namun yang terlihat hanya kepala korban.

Akan tetapi begitu ada kapal lain yang lewat gelombangnya menghilangkan korban. Kemudian pencarian dilakukan oleh pihak KSOP Perawang dan kru Tug Boat Noah 8 hingga sore hari namun belum juga ditemukan.

Akhirnya mereka menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pekanbaru pada pukul 15.30 WIB untuk melakukan pencarian.

Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru Amiruddin AS menerima informasi kecelakaan tersebut memberangkatkan personel untuk melakukan pencarian di area kejadian.

Tim Basarnas Pekanbaru tiba di Pelabuhan Pelindo I Perawang pada pukul 18.00 WIB dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Selain Basarnas, ikut juga melakukan pencarian KSOP Perawang, Polisi Air dan Udara Perawang, anggota kru Tug boat Noah 08, dan masyarakat.



 

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019