Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid menyebutkan "International Forum For The Advancement of Culture (IFAC)" merumuskan isu kebudayaan yang akan dibahas pada "World Culture Forum (WCF) 2020".

"Forum ini bertujuan agar nanti pada pelaksanaan WCF bisa mengarah pada kebijakan dan keputusan. Jadi ini hanya semacam diskusi maupun elaborasi ide dari berbagai narasumber," ujar Hilmar usai pembukaan IFAC di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan forum IFAC tersebut diikuti sejumlah negara yang juga hadir pada WCF 2016. Sejumlah kau dibahas seperti pembangunan berkelanjutan hingga pembangunan berwawasan kebudayaan.
Baca juga: Dirjen: Pekan Kebudayaan Nasional dimeriahkan banyak seniman

"Tapi waktu WCF 2016, masih lemparan ide, karena UU Pemajuan Kebudayaan, regulasi dan segala macamnya belum lahir."

Saat ini,kata dia, setiap negara memiliki gairah yang sama bagaimana mengangkat industri kreatif melalui ekonomi digital. Oleh karena pembahasan itu dilakukan sebelum pelaksanaan WCF 2020.

Hilmar menjelaskan jika hal itu dibahas pada WCF, maka dikhawatirkan akan menjadi diskusi bukan mengarah pada kebijakan.

"Melalui forum ini, kita bisa mendalami ide-ide dari sejumlah negara baik itu UNESCO, kementerian dan lain sebagainya," kata dia lagi.
Baca juga: Hilmar tentang Kementerian Kebudayaan: Kebudayaan itu lintas sektoral

Untuk Indonesia sendiri, lanjut Hilmar, sejumlah agenda yang akan di angkat yakni pariwisata, ekonomi kreatif, film, dan musik. Khusus untuk pariwisata pembahasannya mengenai apa yang ditawarkan untuk generasi muda yang senang jalan-jalan.

"Kami ingin "storynomic", bagaimana pariwisata yang berbasiskan cerita. Jadi bukan investasi dibidang infrastruktur tapi bagaimana mengemas wisata dengan berbasiskan narasi, sama seperti Singapura. Negara kecil tapi wisatawan yang datang melebihi Indonesia," terang Hilmar.
Baca juga: Kemendikbud: Penanaman nilai Pancasila melalui perilaku
Baca juga: Dirjen : Pekan kebudayaan beri ruang interaksi budaya pada masyarakat

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019