Hingga akhir tahun diproyeksikan serapan hanya mencapai kisaran 50 persen atau sekitar 14.000 ton
Banjarmasin (ANTARA) - Perum Bulog Divre Kalimantan Selatan sampai saat ini baru menyerap beras yang dihasilkan petani lokal sebanyak 9.500 ton atau 34 persen dari target pada 2019 sebesar 28.000 ton.

"Hingga saat ini realisasi serapan mencapai 9.500 ton atau sekitar 34 persen dari target 28.000 ton," kata Kepala Perum Bulog  Kalimantan Selatan Arif Mando kepada Antara di Banjarmasin, Kalsel, Selasa.

Dikatakan, hingga akhir tahun diproyeksikan serapan hanya mencapai kisaran 50 persen atau sekitar 14.000 ton.

Baca juga: Bulog siap gelontor 600.000 ton beras medium untuk operasi pasar

Arif mengatakan ada beberapa kendala yang membuat belum bisa mencapai target serapan 28 ribu ton.

Di antaranya, kondisi kemarau yang relatif panjang, membuat petani tidak bisa panen dua kali setahun.

Hal itu ditambah dengan jenis padi yang ditanam, masih menggunakan benih lokal yang memerlukan waktu sekitar delapan bulan atau lebih lama dibandingkan dengan menggunakan benih unggul dengan umur relatif pendek.

Faktor lain adalah harga beras di pasaran berada di atas harga yang sudah ditetapkan pemerintah atau harga pokok penjualan (HPP) yakni sebesar Rp8.030 per kilogram.

"Oleh karena itu, saya masih optimistis apabila kondisi alam mendukung target penyerapan yang akan datang akan dapat terpenuhi," papar Arif.

Baca juga: Mendag minta Bulog segera operasi pasar beras, agar harga turun
Baca juga: Pengamat nilai stok Bulog belum mampu tahan kenaikan harga beras

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019