Sampai dengan September 20019, yang sudah menanamkan invetasinya di Kabupaten Sidoarjo sebanyak Rp23 triliun.
Sidoarjo (ANTARA) - Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta setiap organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten setempat untuk mempermudah segala bentuk perizinan, salah satunya yang berhubungan dengan ekspor.

"Kami meminta masing-masing OPD untuk mempermudah segala macam perizinan untuk memudahkan proses ekspor, karena devisanya juga akan masuk ke negara," katanya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, di sela kegiatan ekspor perdana pakan ternak dari PT Sinar Indochem di Sidoarjo menuju ke Timor Leste.

Menurutnya, pihaknya sudah memberangkatkan ekspor ke Timor Leste tiga kali dalam bulan ini, dan semuanya merupakan barang produksi dari Sidoarjo. Oleh karena itu, perlu dukungan kepada perusahaan yang ekspor, karena bisa meningkatkan devisa negara, bukan dengan rupiah tetapi dengan dolar.

"Saya senang dan bangga memberangkatkan ekspor pakan ternak untuk dikirim ke Timor Leste. Mudah mudahan perusahaan lain tidak hanya pakan ternak juga bisa dikirim ke Timor Leste," katanya.

Ia menjelaskan, sebagai pimpinan daerah pihaknya menyarankan OPD membuat izin apa saja jangan dipersulit, kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit.

"Lebih cepat lebih bagus, pengusaha Sidoarjo bisa bekerja dengan baik," katanya.

Ia mengatakan sampai dengan September 20019, yang sudah menanamkan invetasinya di Kabupaten Sidoarjo sebanyak Rp23 triliun.

"Ke depan perusahaan-perusahaan lain bisa menanamkan investasinya di Sidoarjo. Selain itu, batang yang diproduksi, juga bisa dijual lokal dan juga bisa diekspor ke luar negeri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Musyaffak Fauzi selaku Kepala Karantina Pertanian Surabaya menjelaskan, ekspor ini tidak lepas dari hasil kunjungan delegasi The Republic of Democratic of Timor Leste (RDTL) untuk melakukan Import Risk Analysis (IRA) ke beberapa perusahaan peternakan di Indonesia termasuk Jawa Timur.

"Kunjungan dimulai sejak awal Januari 2018 dan yang terbaru pada 2 September 2019 ke PT. Sinar Indochem di Sidoarjo," katanya.

Berdasarkan hasil analisis impor, selain produk perunggasan, Indonesia juga memenuhi syarat untuk mengirim produk dairy (persusuan), pakan ternak, aquaculture yang berkualitas dan memenuhi standar internasional ke Timor Leste.

"Peluang tersebut berhasil ditangkap oleh pelaku usaha peternakan Jatim, menurut data dari Karantina Pertanian Surabaya menunjukkan bahwa eksportasi pakan ternak pada September 2019 mengalami peningkatan 300 persen," katanya.

Ia menjelaskan, fasilitas yang diberikan adalah dengan mengirimkan petugas karantina pertanian untuk melakukan pemeriksaan di gudang pemilik dan menerbitkan sertifikat kesehatan yang dipersyaratkan.

"Penerbitan sertifikat tersebut sebagai jaminan dari pemerintah bahwa pakan ternak yang diekspor aman dan tidak tercampur benda lain sehingga pakan ternak dapat dikirimkan ke Timor Leste melalui Pelabuhan Tanjung Perak - Surabaya," katanya.
Baca juga: Kementan sebut potensi ekspor itik dan pakan ternak terbuka luas

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019