Kami akan melakukan upaya koordinasi dengan pihak maskapai agar rute ini tidak ditutup. Kami juga akan membahas jalan keluarnya, sebab rute ini penting untuk mendongkrak perekonomian Halut
Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara meminta maskapai Wings Air tidak menutup rute penerbangan Bandara Kuabang Kao-Manado yang rencananya mulai 3 Oktober 2019 hingga waktu yang belum diditentukan.

"Kami mendengar rencana penutupan 7 rute penerbangan oleh Wings Air dan kami khawatir, sebab 7 rute yang ditutup salah satunya yakni rute Bandara Kuabang Kao-Manado," kata Asisten III Pemkab Halut Yudihart Noya melalui siaran pers yang diterima di Ternate, Senin.

Baca juga: Lion Air tutup tujuh rute Wings Air karena merugi

Menurut dia, Pemkab Halmahera Utara telah mengutus Kadis Perhubungan Halut Jemy Duan dan Kepala Unit Bandara Kuabang Kao Ristu Bintoro untuk menemui Direktur Operasional Wings Air di Jakarta guna memastikan rute Kuabang-Manado tetap beroperasi.

"Kami akan melakukan pertemuan dengan Direktur Operasional Wings Air pukul 10.00 WIB hari ini," ujar Yudihart.

Dia menambahkan pertemuan itu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Halut agar rute Kao-Manado tidak ditutup, sebab, Rute tersebut dianggap sangat penting untuk menunjang peningkatan kegiatan ekonomi daerah itu.

Baca juga: Pascagempa, PLN Maluku dan Maluku Utara pantau sistem kelistrikan

Halut dikenal sebagai daerah dengan sektor pariwisata sebagai andalan dan saat ini sudah berkembang dan dikunjungi banyak wisatawan Nusantara dan mancanegara.

"Kami akan melakukan upaya koordinasi dengan pihak maskapai agar rute ini tidak ditutup. Kami juga akan membahas jalan keluarnya, sebab rute ini penting untuk mendongkrak perekonomian Halut," katanya.

Baca juga: Penyelenggaraan ICCF di Ternate dimanfaatkan untuk promosi UKM

Pemkab Halut sangat berharap Wings Air kembali melayani penerbangan Kuabang Kao-Manado.

Seperti diketahui, alasan penutupan 7 rute penerbangan salah satunya di Halut karena pihak maskapai mengalami kerugian yang cukup besar, karena besarnya biaya pada harga bahan bakar sementara jumlah penumpang tidak maksimal.

Baca juga: Kampanye sadar lingkungan digagas "Kompress" bersama DLH Malut


 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019