petugas turut mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan karhutla
Jambi (ANTARA) - Brigade Pengendalian Kebakaran (Brigdalkar) Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifudin Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi melakukan patroli secara intensif di kawasan tahura.

“Saat ini karhutla di tahura dapat kita kondusifkan, namun tim masih terus melakukan patroli agar karhutla tidak lagi terjadi,” kata Ketua Tim Brigdalkar Tahura Sultan Thaha Syaifudin Kabupaten Batanghari, Sandy, di Jambi, Minggu.

Dia menjelaskan patroli yang dilakukan tim brigdalkar itu secara bergantian dalam setiap hari, di mana karhutla di kawasan tahura tersebut karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang melakukan perambahan di kawasan tersebut.

Selain itu, kata dia, disebabkan oleh oknum masyarakat yang membuat arang di dalam kawasan tahura.

Tim brigdalkar juga turut melakukan tindakan antisipasi agar karhutla tidak lagi terjadi di dalam kawasan tahura, sedangkan petugas turut melakukan penebangan pohon-pohon yang telah mati dan rawan tumbang guna menghindari korban tertimpa pohon.

Baca juga: Bupati Batanghari tinjau Karhutla di Tahura

Kawasan tahura setempat yang terbakar tahun ini merupakan titik-titik karhutla yang terjadi pada 2015. Akan tetapi, karhutla pada 2019 lebih parah jika dibandingkan dengan pada 2015.

Pada 2015, kawasan tahura yang terbakar tidak mencapai 100 hektare, sedangkan tahun ini sudah 300 hektare.

“Selain lakukan patroli, petugas turut mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan karhutla,” kata dia.

Hingga saat ini, masih terdapat beberapa titik panas di kawasan tahura, akan tetapi masih dapat dikendalikan karena kebakaran berada di lahan perkebunan milik perambah di kawasan tahura tersebut.

Meski kebakaran tersebut terjadi di lahan milik perambah di dalam kawasan, tim brigdalkar tidak dapat melakukan penangkapan terhadap oknum perambah. Saat tim datang, api telah membesar, sehingga fokus melakukan pemadaman.

Baca juga: Masih terjadi, 250 hektare kawasan Tahura Sultan Taha Jambi terbakar
Baca juga: Pemadaman kebakaran di Tahura di Jambi harus gunakan water bombing


Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019