Jakarta (ANTARA) - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan dirinya tidak akan kembali menduduki kursi wagub setelah kalah dalam pertarungan pemilihan presiden 2019.

"Enggak, tentu keputusan tersebut ada di PKS (Partai Keadilan Sejahtera), bukan di saya," ujar Sandiaga di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: DPRD DKI: Pemilihan wagub setelah alat kelengkapan dewan terbentuk

Sandiaga memperkirakan PKS akan mengusung kadernya sendiri, ataupun seorang profesional untuk menjadi wakil gubernur DKI nantinya.

Posisi wakil gubernur di Provinsi DKI Jakarta sudah kosong selama lebih dari satu tahun setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri untuk mengikuti kontestansi Pemilu Presiden 2019 sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Sandiaga Uno: Kasihan Pak Anies jomblonya kelamaan

Secara khusus DPRD DKI Jakarta membentuk pansus guna mencari orang yang tepat untuk posisi pendamping Gubernur Anies Baswedan.

Namun hingga anggota dewan 2014-2019 selesai bertugas, belum ada kepastian mengenai pendamping Gubernur Anies itu.

Baca juga: Anies tak ingin berspekulasi terkait usulan dua wagub

Sejauh ini ada dua nama yang diusulkan oleh partai pendukung pasangan Anies-Sandi (Gerindra dan PKS), yakni Ahmad Syaikhu (PKS) dan Agung Yulianto (PKS).

Kosongnya posisi tersebut sempat dikeluhkan Anies. "Acara- acara itu banyak sekali, badannya cuma satu acaranya banyak. Sehingga sebagian tugas-tugas protokoler kalau ada wakil bisa berbagi, tapi sekarang semua harus dijalani sendiri," kata Anies, Minggu (11/8).

Selama satu tahun tersebut, Gubernur Anies bekerja dibantu oleh deputi-deputi namun hanya untuk urusan administrasi.

Deputi-deputi tersebut adalah Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Muadzin Mungkasa, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi Sutanto Soehodho, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti dan Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Dadang.
 

Anies: soal posisi wagub, jawaban saya sama

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019