Saat ini, 'intake' sumber air PDAM Bengkayang di Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang ini mengalami kekeringan atau penyusutan
Pontianak (ANTARA) - Musim kemarau panjang pada 2019 mulai berdampak pada mengeringnya sumber bahan baku PDAM Bengkayang, Kalimantan Barat yang sudah berjalan hampir tiga bulan.

"Meskipun juga sempat terjadi hujan namun tidak cukup mengisi 'intake' Bendungan Air Madi bertambah. Saat ini, 'intake' sumber air PDAM Bengkayang di Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang ini mengalami kekeringan atau penyusutan hingga satu meter dari kedalaman dan menyebabkan pasokan air ke konsumen terganggu atau tidak lancar," Direktur PDAM Kabupaten Bengkayang, Barudin saat dihubungi di Bengakayang, Sabtu.

Dengan penyusutan air tersebut, katanya, selain melakukan bloking, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk melakukan penghematan penggunaan air, dan berharap agar musim kemarau segera berakhir di Kota Bengkayang.

"Jadi kita bisa memahami jika air ada yang tidak mengalir di rumah warga karena memang air yang ada di PDAM Air Madi jauh surut. Tolong menggunakan air sehemat mungkin sehingga dapat berbagi dengan teman-teman yang lainnya," katanya.

Ia meminta agar pelanggan bisa memahami bahwa kekeringan air bukan hanya terjadi di PDAM Bengkayang, tapi juga di seluruh Kalbar juga mengalami hal yang sama.

Sementara untuk mengatasi kekurangan air, PDAM juga sudah melakukan "over blok" di malam hari ke rumah warga namun memang hal tersebut tidak maksimal juga untuk membantu karena tekanan air sangat berkurang.

"Jika musim kemarau masih berlanjut maka pasokan air PDAM di Bengkayang bisa berhenti total karena terjadinya kekeringan dengan jumlah konsumen yang memanfaatkan air PDAM mencapai 6.821 pelanggan," kata Barudin.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bengkayang Nikolas meminta agar PDAM segera berupaya mengatasi krisis air bersih yang dialami masyarakat.

Ia mengatakan dari pantauannya melalui akun media sosial Facebook memang banyak konsumen yang mengeluh akibat air yang tak mengalir.

"Sebagai masyarakat, dan wakil rakyat kita meminta agar pihak PDAM Kabupaten Bengkayang segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung lokasi dan kondisi 'intake' untuk mencari solusi," katanya.

"Air ini ya masalah bersama, kemarau juga faktor alam. Jadi kita juga sama-sama berharap agar hujan segera turun sehingga air dapat dinikmati masyarakat seperti semula," kata Nikolas, yang baru saja dilantik sebagai Anggota DPRD kabupaten Bengkayang periode 2019-2024 itu.

Baca juga: Pemprov diminta tangani kemarau secara intensif

Baca juga: Perbatasan Kalbar-Malaysia kesulitan air bersih

Baca juga: Kementan ingatkan kekeringan panjang di Kalbar

Pewarta: Dedi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019