Jakarta (ANTARA) - Gerakan Nasional Indonesia Dermawan yang diinisiasi organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah membantu pengobatan penyakit kelainan anus bocah 11 tahun bernama Sidik.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat,  menyebutkan Tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) melalui Fauzi Ridwan mengajak masyarakat membantu biaya operasi untuk pengobatan kelainan anus Sidik di Rumah Sakit Margono Soekarjo.

Gerakan yang dilakukan Tim MRI sejalan dengan semangat Gerakan Nasional Indonesia Dermawan yaitu untuk membangun mental kedermawanan secara masif untuk membantu saudara yang membutuhkan.

Sidik harus menggunakan kantong kolostomi yang disematkan di perut karena tubuhnya tidak memiliki anus sejak lahir. Segala ikhtiar dilakukan agar Sidik memiliki saluran pembuangan tersebut.

Pada 2008, Sidik menjalani operasi pembuatan lubang anus di RS Hasan Sadikin Bandung, namun operasi tidak dilakukan sampai selesai karena keterbatasan ekonomi. Akibatnya, selama tujuh tahun lamanya Sidik BAB melalui lubang kolostomi yang ada di perut sebelah kirinya.

Tim Masyarakat Relawan Indonesia membantu biaya operasi pembuatan lubang anus di Rumah Sakit Margono Soekarjo.

“Alhamdulillah prosesnya cepat dan lancar, InsyaAllah kami akan mengikuti arahan tim medis sampai pada tahap Sidik benar-benar bisa BAB secara normal,” terang Fauzi.

Keluarga Sidik sangat berterima kasih kepada seluruh dermawan yang telah membantu proses pengobatan Sidik sampai pada tahap operasi.

“Alhamdulillah saya sangat berterima kasih kepada dermawan dan ACT yang telah membantu proses pengobatan anak saya, sangat bersyukur banget. Mohon doanya juga mudah-mudahan bisa melewati proses medis dengan lancar,” ungkap Yuli ibunda Sidik.

Banyaknya tantangan terkait dengan masalah sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan sangat erat hubungannya dengan rasa persaudaraan sesama bangsa Indonesia.

Gerakan Nasional #IndonesiaDermawan menjadi semangat dalam menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan di berbagai pelosok Indonesia hingga penjuru dunia.

Baca juga: Aldo terpaksa buang kotoran lewat perut
Baca juga: Bayi Tanpa Anus Akhirnya Meninggal


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019