Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meminta Universitas Hasanuddin menyediakan atau membuka jalur prestasi bagi penghafal Al-Quran atau hafidz untuk memberikan kesempatan kuliah di kampus tersebut.

Pemberian kuota untuk jalur hafidz merupakan penghargaan dan ini juga sudah diterapkan di beberapa kampus negeri termasuk Universitas Indonesia (UI), kata Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Selasa.

"Kami di Pemprov sudah menerapkan jalur prestasi ini dengan hafal Alquran 10 juz 10 maka bebas memilih SMA-SMK di Sulawesi Selatan," katanya.


Dan jika boleh kami meminta kampus Unhas juga bisa membuka jalur prestasi. Jika kami minimal 10 juz, maka kampus bisa memberikan syarat memiliki hafalan 15 juz," lanjut dia pada upacara Dies Natalis Unhas ke-63.

Adik kandung Mentan RI Amran Sulaiman itu menjelaskan, harapan adanya jalur hafidz karena mereka para santri di pesantren selama ini, setiap hari lebih fokus melakukan hafalan.

Sehingga, kata dia, jika kemudian pada akhirnya harus dihadapkan dengan berbagai tes masuk PTN maka akan jauh ketimpangannya dengan siswa yang berasal dari sekolah umum.

Maka dengan melihat rasa keadilan, maka pihaknya meminta ada kuota khusus bagi para hafidz di daerah tersebut. Apalagi menghafal 15 juz itu bukan hal yang mudah dilakukan.

"Saya sendiri baru setengah juz, tapi setelah itu kembali ke nol (lupa). Apalagi jalur prestasi hafalan 15 juz bukan sesuatu yang baru karena kampus di Jawa seperti UI juga sudah menerapkannya," ujar dia.

Khusus untuk tingkat SMA, sebut dia, dari jutaan siswa tapi hanya mendapatkan 12 penghafal 10 juz dan memilih sekolah yang diinginkan diantaranya ada di SMA 5 , SMA 21 Makassar, serta ada satu dari Kendari juga dapat kuota lewat jalur hafidz.

"Insyaallah ke depan, kami akan mendukung kampus merah ini untuk menyukseskan program hafidz," jelasnya.

Baca juga: Universitas Jambi terima 13 hafidz Al Quran 30 juz

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019