Banda Aceh (ANTARA) - CEO Trans Continent, Ismail Rasyid menyatakan perusahaan yang dipimpinnya tersebut akan berinvestasi secara bertahap di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong Aceh Besar, Provinsi Aceh dan untuk tahap awal sebesar Rp5 miliar.

"Saya sebagai putra daerah merasa terpanggil agar bisa bersinergi dan memberikan kontribusi dalam bidang kemampuan keahlian yang ada untuk ikut serta memajukan eknonomi dan meningkatkan kesejahteraan," kata Ismail Rasyid di KIA Ladong, Aceh Besar, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peletakan batu pertama Pembangunan Pusat Logistik Berikat dan Pergudangan Terpadu Trans Continet di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Kabupaten Aceh Besar yang dilakukan langsung oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Ia menjelaskan perusahaan Trans Continent yang akan beroperasi di kawasan KIA Ladong tersebut bergerak di bidang Multi Moda Transport, Logistik & Supply Chain yang berkaitan dengan Industri dan perdagangan.

Baca juga: Tiga perusahaan internasional akan investasi migas lepas pantai Aceh

Baca juga: Bupati Aceh Barat tawarkan investasi kepada delegasi Malaysia

Baca juga: Pembangunan pusat logistik diharapkan tarik investasi ke Aceh


Ia menyebutkan untuk investasi di tanah kelahirannya tersebut akan dilakukan secara bertahap dan kehadirannya di kawasan KIA tersebut merupakan upaya memanfaatkan potensi dan memberikan nilai tambah kepada semua sektor dengan ikut bersinergi dengan semua pihak.

Ismail mengatakan Provinsi Aceh sangatlah strategis karena berada pada salah satu jalur pelayaran internasional yang terpadat di dunia. Posisi strategis tersebut dapat kita manfaatkan dengan kebijakan pengembangan menjadi daerah kawasan, Industri, perdagangan dan dijadikan distribution hub Perdagangan dan Pariwisata.

Ia mengatakan kehadiran perusahaan tersebut untuk mulai membangun pusat logistik Berikat dan Pergudangan Terpadu adalah untuk bisa memberikan nilai tambah terhadap produk produk unggulan yang ada di Aceh agar secara bertahap tidak lagi di ekspor dalam bentuk raw material tapi bisa diolah di dalam kawasan ini sebelum di ekspor, atau sebagai transit hub barang yang sudah diolah di luar kawasan untuk tujuan ekspor.

"Pusat Logistik Berikat akan mampu mendekatkan raw material ke industri sehingga ketepatan waktu dalam produksi tidak lagi menjadi persoalan, serta terhadap barang barang yang di impor tidak harus langsung di bayar pajak impornya saat tiba," katanya.

Pihaknya optimistis dengan kehadiran perusahaannya dan perusahaan lainnya di KIA Ladong akan mampu memberikan dampak positif pada semua sektor termasuk membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Trans Continent merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Multi Moda Transport, Logistics & Supply Chain dengan Core business di Bidang Industri Pertambangan, Perminyakan, Energy serta Perdagangan baik Domestik maupun Internasional yang saat ini sudah memiliki 16 (enam belas) cabang di Indonesia, 2 kantor di luar negeri (Australia & Filipina) serta Networks di 80 negara.

Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA) Zubir Sahim mengatakan Trans Continent merupakan perusahaan pertama yang melakukan peletakan batu pertama di KIA Ladong.

"Kami berharap ada perusahaan lainnya andil bagian, karena dengan adanya perusahaan yang mulai melakukan kegiatan di KIA Ladong akan berdampak pada pembangunan ekonomi dan memberi nilai tambah," katanya.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019